Senin, 21 November 2011

GEREJA MEMPELAI VS GEREJA PELACUR

 
Teks Bacaan : Efesus 5 : 32 Matius 6 : 24 Wahyu 19 : 6 – 10
Oleh : Ev. Andereas Dermawan

Apa yang terlintas di benak anda bila mendengar kata GEREJA MEMPELAI DAN GEREJA PELACUR? Apakah jemaat GEREJA PELACUR isinya para PELACUR?? Dan GEREJA MEMPELAI jemaatnya berisikan pasangan pengantin baru?? Sama sekali bukan itu konotasi dari judul artikel kita kali ini! Lalu apa yang ingin disampaikan melalui tulisan ini? APAKAH DENOMINASI GEREJA BARU seperti yang terdapat di Amerika dengan denominasi yang baru baru ini santer terdengar yaitu GEREJA SETAN? Sekali lagi bukan itu maksudnya. Lalu info apa yang ingin disampaikan dalam topik artikel ini?

KEMBALI SAYA TEGASKAN BAHWA SUMBER TULISAN INI BENAR2 BERASAL DARI ALKITAB ITU SENDIRI ! Bila anda membaca Alkitab secara utuh, maka anda akan melihat begitu banyak ilustrasi/ kiasan yang seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan pesan yang belum terjadi ataupun yang sudah terjadi. Tapi adakalanya pesan itu disampaikan secara langsung apa adanya. Dalam percakapan / ucapan Yesus serta pengajaranNya Yesus juga seringkali menggunakan ilustrasi/perumpamaan/ analogi untuk memudahkan para pendengarnya bisa mengerti pesan pesan yang disampaikan.

Namun tidak semua pengajaran dan ucapan Yesus itu berupa perumpamaan, tetapi ada kalanya disampaikan secara langsung apa adanya. Dan patut diingat bahwa setiap pengajaran/ ucapan Yesus yang berkaitan dengan perumpamaan, selalu Yesus menjelaskan sendiri arti setiap perumpamaan yang disampaikan. Dan inilah yang menjadi kendala utama bagi para IMAM/ Pemimpin Agama. Karena banyak ucapan2 Yesus yang dianggap tidak logis, sehingga mereka dengan keahliannya mentafsirkan kembali ucapan Yesus, sesuai aspirasi mereka.

Maka Tuhan Yesuspun sudah memperingatkan para murid untuk berhati hati terhadap ragi ( ajaran ) para Imam/ parisi. Karena tafsiran para imam tsb tidaklah sama dengan apa yang Yesus sampaikan. Maka sejak zaman Yesus sampai zaman sekarang berita Injil itu telah mengalami banyak kontaminasi/ penyelewengan dari ucapan harafiah Yesus. BAHKAN DIKITAB WAHYUPUN, gambaran2/ kiasan berbentuk hewan dan simbol2 lainnya selalu ada penjelasannya.

KEMBALI KITA PADA TOPIK TULISAN DI ATAS, APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA MEMPELAI DAN APAKAH YG DIMAKSUD DENGAN GEREJA PELACUR! Sebelum saya menjelaskannya. Sebaiknya nanti saudara baca keseluruhan Alkitab, setelah itu mengcrosscheknya atas tulisan ini. Sekarang mari saudara kita bahas satu persatu tentang GEREJA MEMPELAI DAN GEREJA PELACUR!
GEREJA MEMPELAI : Dalam kiasan tentang kedatanganNya Yesus, Yesus menganalogikan diriNya sebagai MEMPELAI LAKI LAKI dan ORANG2 PILIHANNYA DISEBUT SEBAGAI MEMPELAI PEREMPUAN! Tentu saja setiap orang tahu, maksud perumpamaan/ analogi/kiasan ini bukanlah merujuk pada masalah jender/ jenis kelamin, pria atau perempuan. Karena masalah pengantin laki laki ini juga dijelaskan ulang dalam kitab Wahyu, kitab yg meramalkan ending dari dunia ini.

Siapakah MEMPELAI LAKI2??? Secara teoritis mungkin semua orang Kristen sudah diajarkan oleh para pemimpin agama seperti pendeta, pastur dan sebutan lainnya. Mereka mengajarkan bahwa mempelai laki laki adalah Tuhan Yesus sendiri dan sebagai Mempelai Perempuan adalah para pengikutNya. Namun sayangnya penjelasan tentang hal ini sangatlah minim bahkan mengalami banyak distorsi. Karena apa yang diajarkan sangatlah abstraak.

Dan ironisnya orang2 kristen zaman ini tidak begitu ambil perduli tentang hal ini. Padahal pemahaman tentang perkawinan Ilahi antara PENGANTIN PRIA ( YESUS ) dengan pengantin perempuan ( para pengikutNya ) merupakan informasi yang sangat perlu diketahui oleh semua orang Kristen. Mereka berpikir bahwa setelah menjadi orang Kristen, sudah terpatri dalam pikiran mereka bahwa mereka otomatis pasti SELAMAT!

Padahal Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa banyak yg dipanggil tapi sedikit yg dipilih! SEBAGAI MEMPELAI PEREMPUAN atau ORANG2 PILIHAN BUKANLAH SESUATU YANG MUDAH, TAPI HARUS DIAWALI OLEH PENYANGKALAN DIRI MERUPAKAN WUJUD PERTOBATAN LAHIR BARU YG DIMINTA OLEH YESUS SEBAGAI MEMPELAI LAKI LAKI.

DALAM SEBUAH PERKAWINAN MAKA KESUCIAN/ KEPERAWANAN DARI MEMPELAI PEREMPUAN MERUPAKAN SYARAT UTAMA. Berbicara mengenai KESUCIAN/ KEPERAWANAN tidaklah sama dengan yang dimaksud dengan KESUCIAN/ KEPERAWANAN yang dipahami oleh manusia di dunia ini. KARENA PERKAWINAN ANTARA YESUS DENGAN ORANG2 PILIHAN/ PENGIKUTNYA BUKANLAH SUATU PERKAWINAN BIOLOGIS ANTARA JENDER PRIA DAN WANITA! Namun meskipun demikian dalam Alkitab disebutkan adanya istilah PELACUR! BERARTI ADA PERSELINGKUHAN DARI MEMPELAI PEREMPUAN!

APA ARTI DARI SEMUA INI? UNTUK MEMAHAMI HAL INI, kita perlu hikmat dalam mengartikan kata2 kiasan/analogi/ perumpamaan yg ada dalam Alkitab.

MELALUI TULISAN INI MARILAH KITA MELIHAT BEBERAPA ARTI KIASAN YANG TERDAPAT DALAM ALKITAB TENTANG TERMINOLOGI DARI KATA LAKI LAKI DAN PEREMPUAN. JUGA DALAM BEBERAPA TULISANNYA RASUL PAULUS JUGA PERNAH MENULIS SUATU RAHASIA BESAR TENTANG PERKAWINAN ANTARA KRISTUS DENGAN MEMPELAI PEREMPUAN ( PARA PENGIKUTNYA ). Alkitab juga menjelaskan bahwa Allah adalah Allah yang juga memiliki sifat Cemburu. Dalam kitab Wahyu juga dijelaskan tentang kiasan seorang perempuan Pelacur. Untuk membahas ini marilah kita menyelidiki mengenai manusia dalam arti yang sesungguhnya. Setelah mengalami pertobatan rasul Paulus menulis dalam surat2nya yg ia tuliskan di Alkitab. Bahwa setiap manusia memiliki 2 tubuh, berarti dalam suatu pribadi orang terdapat 2 manusia ( Tubuh ) yakni : manusia lahiriah ( Jasmaniah ) dan manusia Batiniah ( Rohaniah ). Dan hakekat manusia yang sesungguhnya adalah manusia BATINIAH ( ROHANIAH ). Sedangkan manusia Lahiriah ( Jasmaniah ) adalah pembungkus dari manusia Batiniah. Karena tubuh lahiriah ini hanyalah sementara, ada expired datenya.

Jadi jelaslah bahwa YESUS sebagai MEMPELAI PRIA DAN PARA PENGIKUTNYA ADALAH MEMPELAI PEREMPUAN, ini jelas bukanlah PERKAWINAN SECARA BIOLOGIS ( JASMANIAH ) tapi ini adalah perkawinan secara ROHANIAH.

Sebagaimana dengan MANUSIA LAHIRIAH ( JASMANIAH ) memiliki tubuh jasmaniah, yang berbentuk DAGING! BEGITUPULA DENGAN MANUSIA ROHANIAH JUGA MEMILIKI TUBUH! APAKAH TUBUH ROHANIAH ITU???

Mungkin informasi inilah yang belum pernah diungkapkan oleh para pemimpin agama, yang lebih menekankan pada aspek tubuh jasmaniah, dan lebih focus pada kebersihan lahiriah! Hal inilah yang pernah dikecam oleh Yesus terhadap para ahli torat dizamanNya yang lebih menilai seseorang tentang kekudusan dari aspek LAHIRIAH/ JASMANIAH SEMATA ! YESUS DENGAN TEGAS MENGUMPAMAKAN PARA PEMIMPIN AGAMA DAN PARA PENGIKUT FANATIKNYA BAGAI NISAN KUBURAN YG KELIHATAN BERSIH DILUARNYA TAPI DIDALAMNYA BERISIKAN TULANG BELULANG YG TELAH MEMBUSUK!

LALU APAKAH YG DIMAKSUD DENGAN TUBUH ROHANIAH??? Rasul Paulus menulis dalam surat kirimanNya, bahwa sunat lahiriah tidak membuat orang menjadi suci atau bersih. Dengan tegas Paulus mengatakan bahwa kesucian bukan dinilai dari penampilan lahiriah/ kebersihan lahiriahnya, tapi kebersihan seseorang manusia ditentukan oleh hatinya. Sebab itu yg disunat/ dibersihkan adalah hatinya bukan organ tubuh lahiriahnya. Tubuh lahiriah akan musnah dimakan waktu, sedangkan manusia rohaniah bersifat kekal. Jadi tubuh ROHANIAH SESEORANG ADALAH HATINYA. Jadi pada waktu Paulus mengatakan bahwa tubuhmu adalah BAIT ALLAH, tentu ini bukan merujuk pada tubuh LAHIRIAH! Karena kalau ini maksudnya maka para pemimpin agama yg selalu menjaga penampilan Lahiriah itulah yg memenuhi syarat, bukan lazarus yg sangat kotor tubuh lahiriahnya!

Nah dalam konteks inilah selanjutnya kita akan membahas tentang PERKAWINAN KRISTUS DENGAN MEMPELAI PEREMPUANNYA. Sama halnya dengan perkawinan secara jasmaniah, maka dibutuhkan kesucian atau keperawanan dari mempelai perempuan. PERTANYAANNYA ADALAH KESUCIAN DARI APA? Allah adalah Allah yang cemburu, Ia membenci perzinahan atau perselingkuhan. Allah mau agar mempelai perempuan Kristus harus didapati tidak bercacat atau bercela. Lalu apakah yang dimaksud dengan PERZINAHAN ROHANI? Siapakah MEMPELAI LAKI2 ROHANI LAINNYA SELAIN KRISTUS???

Banyak orang keliru memahami makna perkawinan rohani, sehingga PERZINAHAN DIASOSIASIKAN DENGAN PERKAWINAN BIOLOGIS/JASMANI SEMATA. KESUCIAN HANYA DIMAKNAI SEBAGAI HUBUNGAN SUAMI ISTERI, DIMANA SALAH SATU BERSELINGKUH ATAU BERZINAH DENGAN LAKI2 LAIN ATAU WANITA LAIN, MAKA MEMPELAI ITU SUDAH TIDAK SUCI LAGI. Maka dalam kitab suci setiap agama ada aturan/ hukum yang khusus mengatur hukum mengenai PERKAWINAN. APAKAH HUKUM AGAMA JUGA MENGATUR PERKAWINAN KRISTUS DENGAN MEMPELAI PEREMPUANNYA??? Sama sekali tidak sama saudara.

PERKAWINAN KRISTUS DENGAN MEMPELAI PEREMPUANNYA TIDAK DIATUR OLEH ATURAN AGAMA, MELAINKAN DITENTUKAN OLEH KRISTUS SENDIRI! DALAM TULISAN INI SAYA AKAN MENJELASKAN BEBERAPA TERMINOLOGI KATA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKAWINAN ROHANI SUPAYA SAUDARA DAPAT MEMAHAMI BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA PERKAWINAN ROHANI DENGAN PERKAWINAN JASMANI. Pertama yang dimaksud dengan MEMPELAI PRIA TUHAN YESUS KRISTUS, di sini tidak bermakna jender seorang laki2. Tapi MEMPELAI LAKI LAKI ADALAH MEMPERLAMBANG SEORANG YANG KITA PERTUAN ( MAJIKAN ). Dan hanya ada 2 pilihan MEMPELAI LAKI LAKI yang akan kita pilih sebagai Tuan ( Majikan ) kita.

Sedangkan PARA MEMPELAI PEREMPUAN ADALAH SEMUA ORANG BAIK BERJENDER LAKI LAKI MAUPUN PEREMPUAN, BESAR KECIL, TUA MUDA. Siapakah Mempelai Laki Laki lain selain Kristus? Dan apa bedanya dengan Kristus sebagai MEMPELAI LAKI LAKI SORGAWI?

Saudaraku yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus marilah kita dengan seksama memperhatikan beberapa ucapan Yesus yg disampaikan kepada para pengikut/muridNya antara lain Yesus mengatakan bahwa Aku bukanlah berasal dari dunia ini, dan kamu juga bukan berasal dari dunia ini. Dan dunia ini akan membenci kamu, karena kamu bukan milik dunia, sekiranya kamu milik dunia ini maka mereka akan mengasihi kamu. Setelah kita menjadi pengikut Kristus, maka kita otomatis sudah dipertunangkan sebagai calon mempelai perempuan SORGAWI, satu tempat yang sama dengan MEMPELAI LAKI LAKI SORGAWI YAKNI TUHAN YESUS KRISTUS, kita bukanlah milik kerajaan dunia lagi tapi menjadi milik KERAJAAN SORGA.

SIAPAKAH PEMILIK KERAJAAN DUNIA INI ( PENGANTIN PRIA DUNIAWI )? Dan SIAPAKAH PEMILIK KERAJAAN SORGA ( PENGANTIN PRIA SORGAWI )? Penjelasan tentang PENGANTIN PRIA SORGAWI TENTUNYA ANDA SUDAH MEMPEROLEH BANYAK PENJELASAN DARI PARA PEMIMPIN AGAMA KRISTEN, PARA PENDETA, PASTOR, ROMO DLSB, AKAN TETAPI SAYANG SEKALI BEGITU MINIM BAHKAN NYARIS TIDAK ADA PENJELASAN TENTANG SIAPAKAH PENGANTIN PRIA DUNIAWI ? Padahal informasi ini sangatlah penting untuk diberitakan! Untuk menjadi pengantin perempuan pilihan YESUS bukanlah hal yang mudah! Dibutuhkan kesucian dari calon mempelai perempuan! KESUCIAN DARI APA? Apakah sama makna kesucian yang diajarkan dunia ini? Sama sekali berbeda saudara! Dunia mengajarkan bahwa arti kesucian adalah diukur dari kebersihan jasmaniah/ lahiriah> Keperawanan mempelai perempuan dinilai dari perzinahan secara jasmani. Kalau ini ukurannya maka sangatlah berlawanan dengan apa yang dipilih oleh YESUS sebagai pengikutNYA ( Mempelai Perempuan), karena YESUS bukan menilai keadaan lahiriahnya, tetapi yang dilihat adalah keadaan hatiNya.

HATI adalah merujuk pada tubuh ROHANIAH yang tidak Nampak dari luar. sedangkan Daging ( tubuh lahiriah ) merujuk pada tubuh Jasmaniah yg Nampak kelihatan dari luar. YESUS memilih orang2 yg penampilan lahiriahnya sungguh dianggap najis, diantaranya perempuan sundal, pemungut cukai yg bertobat, pembunuh seperti rasul Paulus sebelum bertobat. Sebaliknya pada para pemimpin agama dan pengikut fanatiknya Yesus mengecam mereka sebagai nisan kuburan yg luarnya bersih tapi dalamnya tulang belulang busuk! Dari apa yg sudah diuraikan maka marilah kita menelaah apa arti sebenarnya dari MEMPELAI PRIA DUNIAWI?

Mempelai Pria Duniawi adalah berwujud MAMMON ( HARTA DUNIAWI/ UANG/ KEKUASAAN ). Dalam tulisan2 saya yg lalu sekilas saya sudah membahas tentang manifestasi Iblis/ Antikris dalam wujud yang nyata bisa dilihat bukan lagi mahluk roh gaib yg seringkali ditafsirkan sebagai manifestasi Iblis/antikris , sang mempelai pria duniawi, yg digambarkan sebagai sesuatu yg seram, justru manifestasi Iblis/ sang mempelai laki laki dunia ini datang sebagai perempuan cantik yg menggiurkan ( malaikat terang ) yg berusaha mengecoh mempelai2 perempuan Kristus! RAHASIA INI BESAR KATA RASUL PAULUS!!! Sebab itu rahasia ini sangat penting diungkapkan pada zaman ini!

Siapakah yang dipilih sebagai mempelai wanita Kristus??? Dalam beberapa perumpamaan, Yesus beberapa kali mengambil contoh janda2 miskin dan Yatim piatu! Apakah makna ROHANINYA??? Karena perkawinan ini adalah PERKAWINAN ROHANI BUKAN PERKAWINAN BIOLOGIS/JASMANIAH, MAKA KITA PERLU HIKMAT UNTUK MEMAHAMINYA SECARA ROHANI.

TADI SDH DIJELASKAN BAHWA MANUSIA TERDIRI DARI DUA DIMENSI, YAKNI MANUSIA ROHANIAH DAN MANUSIA JASMANIAH. DIMANA KEDUANYA MEMILIKI WUJUD TUBUH YG BERBEDA. TUBUH JASMANIAH ADALAH DAGING LAHIRIAH YG KELIHATAN, SEDANGKAN TUBUH ROHANIAH ADALAH HATI KITA YG TIDAK KELIHATAN. TUBUH JASMANIAH AKAN BERAKHIR KETIKA NYAWA MANUSIA BERAKHIR, TAPI TUBUH ROHANIAH YAKNI HATI KITA TETAP HIDUP TERUS! TUHAN YESUS BERKATA BAHWA NANTI PENGIKUTNYA AKAN DIBERIKAN TUBUH JASMANIAH YG BARU SEPERTI MALAIKAT TDK ADA JENDER LAGI, karena kita akan serupa dengan Kristus.

SIAPAKAH JANDA2 MISKIN/YATIM PIATU YG DIPILIH YESUS SEBAGAI MEMPELAI PEREMPUANNYA? Mereka adalah orang2 yg telah bercerai dari dunia ini ( MAMMON sang mempelai laki2 duniawi ), dengan demikian mereka menjadi janda miskin dunia ini/ yatim piatu dunia ini, kepada mereka berhak bersanding dengan PENGANTIN SORGAWI, TUHAN YESUS KRISTUS, KARENA MEREKA SUDAH TIDAK TERIKAT PERKAWINAN DENGAN DUNIA INI!

Saudaraku sekalian yg kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus, kalau saudara membaca dikitab Wahyu 19 : 6 – 10, disitu digambarkan dengan jelas bahwa orang2 pilihan Kristus ( Mempelai Perempuan ) dituntut suatu kesucian, suatu keadaan tidak bercacat cela. Mempelai perempuan / gereja tidak boleh melacurkan diri atau menjadi GEREJA PELACUR sebaliknya dituntut menjadi GEREJA MEMPELAI Apakah saudara sudah menceraikan Pengantin pria duniawi dan memilih sebagai pengantin Pria Sorgawi? INI SUATU KEPUTUSAN PENTING UNTUK KESELAMATAN KEKAL! KRISTUS ATAU MAMMON? SEGERA AMBIL KEPUTUSAN SEBELUM TERLAMBAT! Kiranya Tuhan memberikan pengertian dan marifatnya kepada saudara sekalian, Amin!

Minggu, 20 November 2011

NRSV : ALKITAB TERBAIK ?





PERNAH mendengar buku beijudul "Doa Manasseh"? Bukan. Ini bukan buku terbitan penerbit Grafiti Press. Ini, sungguh, salah satu buku dari "ensiklopedi mini" yang kita kenal sebagai Alkitab.




Apalagi ini: Mazmur 151. Di manapun, versi Alkitab bahasa Indonesia atau daerah mana pun yang diterbitkanLAI, jumlah Mazmur tetap sama: 150. Tetapi, percaya atau tidak, ada yang disebut Mazmur 151.




Dan, tentu saja, ini bukan karangan "semau gue". Apalagi karangan palsu yang ditujukan untuk "menggoncangkan" iman Kristiani, semisal buku yang pernah beredar dalam terjemahan Indonesia dan sempat menimbulkan kegelisahan jemaat awam, yang berjudul "Injil Barnabas". Mazmur 151 ini, bisa ditemukan jika Anda membaca Alkitab Kristen Orthodoks, salah satu bentuk kekristenan tertua, bahkan jauh lebih tua ketimbang Kristen Protestan, yang sayangnya tidak dikenal di Indonesia mengingat mereka mempertahankan bahasa Yunani dalam liturgi mereka.




Nah jika Anda susah mencari Alkitab Kristen Orthodoks, "keanehan" di atas bisa ditemukan dalam Alkitab bahasa Inggris yang baru saja diterbitkan tahun lalu (1993, red): New Revised Standard Version: Catholic Edition (NRSV). NRSV sendiri, yang terbit pertama kali tahun 1990, sesuai namanya, merupakan versi yang diperbaharui dari Revised Standard Version (RSV, terbit 1952); sementara yang terakhir merupakan versi baru dari Alkitab bahasa Inggris paling terkenal, King James Version (1661). Konon, menurut laporan Crosslight tahun lalu, inilah versi Alkitab terbaik yang kita miliki saat ini.




Boleh jadi ini cuma "gombal" belaka. Jika dilihat faktanya, NRSV memang dipuji banyak kalangan berbahasa Inggris, baik para pakar Alkitab maupun orang awam. Kurang dari tiga tahun, NRSV telah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, dan dianggap sebagai terjemahan Alkitab terbaik.




"Tidak ada terjemahan yang sempurna," ujar Pdt Dr. Dorothy Lee, pakar biblika dari Uniting Church Australia. "Tetapi NRSV dapat disebut terjemahan terbaik yang kita miliki saat ini." Tidak heran jika dia menggunakan versi ini dalam kelas yang diajarnya di United Faculty of Theology Melboume.




Lalu apanya yang beda dari versi ini dibanding versi lainnya? Pertama, adanya usaha menggunakan "bahasa nonsexistn dalam menerjemahkan Alkitab. "Bahasa Yunani tidak sangat sexist seperti bahasa Inggris," kata Lee. "Para penerjemah NRSV sadar bahwa bahasa Inggris telah lebih mengesampingkan wanita ketimbang bahasa Yunani. Saya kira lebih baik kita salah, namun menggunakan bahasa yang lebih inklusif."




Masalah ini sangat kontroversial di kalangan penutur bahasa Inggris. Untuk kita, publik berbahasa Indonesia, persoalan bias gender di mana wanita dikesampingkan -- dalam bahasa, memang tidak terlalu terasa. Misalnya Mazmur 1. Versi RSV berbunyi, "Blessed is the man who walks not..." Sementara NRSV: "Happy are those who do not follow..." [Edisi BIS: " Berbahagialah orang yang tidak..."]




Kedua, adanya usaha penerjemahan yang lebih bersifat oikumenis. Tim penerjemahnya sendiri, yang mulai ditugaskan tahun 1974, merupakan "gado-gado" dari sekitar 30 pakar biblika, lelaki dan perempuan, mencakup Kristen Protestan, Katolik Roma, Orthodoks Timur dan, untuk PL, melibatkan pakar dari Yahudi. Karena itu, Catholic Edition NRSV memuat "buku-buku aneh" bagi sementara kalangan, seperti tidak hanya kitab-kitab Deutero Kanonika yang ada dalam kanon Katolik Roma, tetapi juga kitab Esdras I dan II, Doa Manasseh, Mazmur 151, serta kitab Makabe III dan IV.




Ketiga, penggunaan sumber-sumber yang baru ditemukan, terutama apa yang dikenal sebagai "Naskah-naskah Laut Mati" yang ditemukan di gua Qum'ran tahun 1948. Hasilnya, bagian dari I Samuel 10 mendapat "tambahan" beberapa kata (sekitar empat ayat). Tambahan ini, konon, yang pertama kali diterbitkan dalam Alkitab berbahasa Inggris manapun!




Tidak heran jika Dr Lee menyebut NRSV sebagai "Alkitab paling up-to-date" dari semua Alkitab yang ada. "Kera tekstual yang dilakukan sangat luar biasa," ujamya memuji. Ia mengambil contoh penggalan kalimat dalam 1 Kor 13:3. Dalam RSV, juga dalam BIS, disebutkan ?dan saya menyerahkan diri untuk dibakar..? NRSV menerjemahkannya dengan "dan saya menyerahkan diri supaya dapat berbangga..." [Dalam BIS, kalimat "supaya dapat berbangga? ditambahkan di bagian "Catatan-catatan".]




Namun, yang paling kontroversial, adalah terjemahan Kej 1:2. RSV, termasuk Alkitab TB-LAI, menerjemahkan kata Ibrani ruach dengan "Roh Allah? Tetapi NRSV menerjemahkannya sebagai "angin dari Allah?. BIS mengambil alternatif lain: ?kuasa Allah? dengan catatan bahwa kata ini dapat diterjemahkan sebagai "Roh Allah", "angin dari Allah, atau bahkan "angin besar".




Bagi sebagian kalangan, terjemahan itu, sudah tentu, menimbulkan reaksi keras. Tetapi Prof. Robert Anderson, kolega Dr Lee, memberi alasan menarik tentang pilihan NRSV: "Terjemahan Roh Allah dari RSV, dengan 'R' besar, merupakan sumber dan sekaligus hasil dari pemikiran yang trinitarian." Maksudnya, yang menerapkan dogma Tritunggal Kristen pada konteks kitab Kejadian Yahudi yang sama sekali tidak mengenal konsep Tritunggal!




Cara penerjemahan begitu, tentu saja, mengandung bias tersendiri. "Satu-satunya cara untuk menghindari bias dalam penerjemahan," kata Lee, "adalah dengan melibatkan sebanyak mungkin penerjemah dari berbagai tradisi yang berbeda. Dalam hal ini, NRSV harus disebut terjemahan yang paling oikumenis."




Tetapi, bagaimanapun juga, pilihan semacam itu sudah memberi bias tersendiri pula. Apalagi jika yang dihadapi adalah teks-teks sangat kuno, dengan cara pandang dan cita rasa penghayatan, serta makna kata yang sama sekali berbeda dengan zaman sekarang.




"Banyak orang mengatakan bahwa terjemahan NRSV terlalu samar, terutama untuk PL," ujar Pdt Arthur van Eck, Direktur unit terjemahan Alkitab dari National Council of Churches Amerika, pemilik hak cipta NRSV. "Tetapi seorang pakar PB dari gereja Anglikan mengatakan, bahwa hal ini mencerminkan ambiguitas makna teks Ibrani itu sendiri. Inilah, sesungguhnya, masalah utama setiap penerjemah dan proses penerjemahannya."




Untuk kita, "konsumen" hasil terjemahan, persoalannya hanyalah kemauan untuk terbuka, kritis, dan arif dalam memandang berbagai versi Alkitab yang ada. Juga, yang terpenting, kemauan untuk membaca Alkitab itu sendiri.


 









ALKITAB MARY JONES
obat tidur yang paling mujarab adalah Alkitab. Maka kalau Anda merasa sulit memejamkan mata, ambil saja Alkitab lalu baca. Dijamin, beberapa saat kemudian Anda akan pulas dan Alkitab yang tebal itu tertelungkup menutupi wajah.



Itu cuma sebuah guyonan yang sering dilontarkan pendeta untuk menyindir jemaat yang umumnya enggan membaca Alkitab. Alasannya banyak dan memang masuk akal. Tidak mengerti, hurufnya kecil-kecil, tebal dan sebagainya. Tapi yang jelas, Alkitab masih terasa sebagai benda asing, meski setiap hari tergeletak di meja atau terpajang di rak buku. Benarkah? Entahlah...



Barangkali karena dianggap asing itulah, maka Alkitab terus dicetak sebanyak mungkin agar bisa dibaca banyak orang. Bahkan sengaja diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa biar seluruh dunia bisa mendengar suara Tuhan. Dan ketika Tuhan "harus" berbahasa Indonesia, ini tak lepas dari kerja keras LAI, Lembaga Alkitab Indonesia.



Apa itu Lembaga Alkitab Indonesia?

Astaga! Rupanya lembaga yang menerbitkan Alkitab di Indonesia ini pun belum dikenal.



Tahun ini adalah ulang tahun yang ke-40 bagi LAI dan beberapa waktu lalu mengadakan Pertemuan Raya sekaligus merayakan HUT di Wisma Kinasih Cemerlang, Caringin, Bogor, tanggal 8-11 Februari 1994 bersama-sama para mitra dan sahabat LAI.



Tepatnya, tahun 1950, beberapa tokoh Kristen Indonesia mendirikan Dewan Gereja Indonesia yang sekarang ini berubah menjadi PGI, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia. Lalu sebagian dari mereka memprakarsai berdirinya LAI. Maka pada tanggal 9 Februari 1954, berdirilah LAI yang untuk pertama kali diketuai oleh Dr. Todung Sutan Gunung Mulia, seorang tokoh Kristen Indonesia yang namanya diabadikan untuk BPK Gunung Mulia. Kemudian jabatan ketua itu berturut-turut digantikan oleh G.P. Khouw, S.H, Ph. J. Sigar S.H, Pdt. WJ Rumambi, Pdt Chr.A.Kiting dan sejak tahun 1989 dipegang Drs. Supardan M.A.



Namun jauh sebelum itu, seorang pedagang VOC, yaitu Albert Cornelist Ruyl yang atas biaya sendiri telah menerjemahkan dan menerbitkan Alkitab (Matius dan Markus) ke dalam bahasa Melayu pada tahun 1612.



Konon, Pada tanggal 4 Juni 1814, sebenarnya telah berdiri satu lembaga Alkitab di Batavia (sekarang Jakarta). Lembaga ini merupakan cabang pembantu dari Lembaga Alkitab Inggris dan dinamakan Lembaga Alkitab Jawa. Dan tahun 1816, ketika pendudukan Inggris digantikan Belanda, lembaga ini berganti nama menjadi Lembaga Alkitab Hindia Belanda atau dikenal juga sebagai Lembaga Alkitab Batavia.



Menurut Daud Soesilo, seorang Konsultan Penerjemah United Bible Societies (UBS)untuk LAI, tidak banyak orang yang mengetahui kegiatan Lembaga Alkitab tersebut. Umumnya mereka hanya mengetahui bahwa sebelum berdirinya LAI, penyebaran Alkitab atau bagian-bagiannya di Indonesia dilakukan oleh dua lembaga Alkitab tertua di dunia yaitu BFBS (British and Foreign Bible Society), Lembaga Alkitab Inggris dan NBG, Lembaga Alkitab Belanda, dengan nama Oost-Indische Bijbel Genootschap melalui sistem perwakilan (agen). Kemudian tanggal 11 November 1940, keagenan Alkitab itu dialihkan ke tangan orang Indonesia yaitu Mr. G.P. Khouw, seorang Sarjana Hukum yang juga salah seorang tokoh Kristen Indonesia.



Ternyata sebuah perjalanan yang panjang. Namun sayang, tidak banyak orang tahu perihal lembaga ini, meski pada cover dan lembar kedua setiap Alkitab selalu ada logo yang dikelilingi oleh tulisan Lembaga Alkitab Indonesia. Mungkin karena kebiasaan orang yang langsung mencari ayat ketika membuka Alkitab. Selain itu dari pihak LAI ataupun gereja sendiri tidak pernah menjelaskan bahwa setiap bulan September kolekte yang dikumpulkan gereja-gereja dipersembahkan untuk LAI.



Selain Jerman, LAI Ternyata satu-satunya Lembaga Alkitab di dunia yang memiliki percetakan sendiri. Menurut Supardan, waktu itu Bung Kamo melarang barang impor. Dengan begitu Alkitab yang selama itu didatangkan dari Belanda tidak dapat masuk ke Indonesia. Karena alasan politis juga Bung Kamo memperbolehkan LAI untuk mendirikan percetakan sendiri. Maka berdirilah percetakan khusus untuk Alkitab di Ciluar, Bogor, Jawa Barat.



Selain bahasa Indonesia, LAI juga menerjemahkan dalam bahasa-bahasa daerah. Saat ini sudah 133 daerah memiliki sebagian terjemahan Alkitab. Sedangkan yang sudah memiliki terjemahan lengkap Alkitab sebanyak 17 daerah. Dan proses penerjemahan dalam bahasa daerah ini juga suatu kerumitan tersendiri.



Pengalaman David L. Baker, dosen bahasa Ibrani di STT Jakarta, untuk menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Angkola-Mandailing, Tapanuli Selatan, memakan waktu sekitar 14 tahun. Kedua bahasa itu digunakan mengingat keduanya memang dipakai di daerah itu, meski sebenarnya bahasa Angkola yang paling dominan.



Kerumitan yang tampak, misalnya, adalah pemilihan istilah. Katanya, kata berdoa disana memiliki dua padanan, yaitu mandoa dan martangiang. Tapi bahasa sehari-hari masyarakat adalah mandoa, maka kata itu yang dipilih meski sebenarnya martangiang dianggap lebih cocok sebagai bahasa Gereja. Kemudian karena tidak ada orang yang bisa berbahasa Ibrani dan Yunani, bahasa asli Alkitab, maka diterjemahkan dari bahasa Indonesia dan Inggris, juga bahasa Batak.



Masalah lain, sebenamya penerjemahan itu selesai sekitar empat tahun. Namun karena waktu itu gereja Angkola pecah dua maka proyek terjemahan itu berlarut-larut dan baru terbit tahun 1991, ungkap Baker yang waktu itu bertindak sebagai penasehat.



Terjemahan dalam bahasa Irian, menurut Esther Oematan, anggota komisi penerjemah Alkitab dalam bahasa Irian Jaya, dari 250 bahasa di Irian Jaya, LAI baru menerjemahkan 32 bahasa. Sedang dari 133 bahasa di Maluku, baru 23 yang diselidiki dan dari 101 bahasa di Sulawesi, cuma 18 yang telah diselidiki.



Melihat kenyataan bahwa Indonesia memiliki ratusan bahasa daerah, maka tugas LAI untuk mewartakan Firman Allah nampaknya masih butuh nafas panjang. Belum lagi untuk Alkitab berbahasa Indonesia yang memiliki beberapa versi, misal, Bahasa Indonesia Sehari-hari, Alkitab untuk pemuda, anak-anak dan masih banyak lagi.



Menurut Daud Soesilo, berdasarkan laporan terakhir, pada tanggal 11 Oktober 1993, LAI telah menyebarkan 400 juta unit Alkitab, Testamen, maupun bagian-bagiannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Indonesia. Dengan kata lain, setiap tahun LAI rata-rata telah menyebarkan 10 juta unit.



Tulisan almarhum T.B. Simatupang pada Berita LAI edisi khusus memperingati 360 tahun penerbitan pertama bagian Alkitab dalam bahasa Melayu, tahun 1989, menyatakan bahwa tugas LAI adalah menyediakan Alkitab dalam bahasa yang dapat dipahami serta dengan harga jual yang dapat dijangkau masyarakat.



Posisi LAI dalam segi bisnis sebenarnya sangat menguntungkan, tapi kenyataannya sangat beda. Seperti dikeluhkan Supardan selaku Seketaris Umum LAI, "Alkitab sebagai sebuah buku walaupun mempunyai kedudukan yang sangat sentral dalam gereja dan sangat monopolis, nyatanya tidak punya daya saing yang kuat di pasaran".



Ini sesuatu yang aneh. Padahal, agar Alkitab dapat dijangkau maka LAI selalu menjual Alkitab di bawah harga cetak. Saat ini harga Alkitab rata-rata Rp 8.500, jauh di bawah ongkos cetak yang Rp 12.500,-. Dan kata MP Sembiring, Sekretaris Departemen Distribusi, salah satu alasan mengapa Alkitab dapat dijual di bawah harga, karena kertas didapat secara gratis dari UBS dan pemerintah tidak mengenakan bea masuk.



Ketika masalah ini terlontar dalam Pertemuan Raya itu, peserta banyak memberi masukan, seperti, minat membaca masih kurang, nafsu membaca besar tetapi nafsu membayar tidak, huruf-hurufnya terlalu kecil sehingga sulit untuk dibaca. Ada juga ide yang mengusulkan agar LAI membagi-bagikan Alkitab secara cuma-cuma. Usul ini ditanggapi Supardan. secara guyon, "Itu ide yang baik untuk cepat menghabiskan stok Alkitab, tapi dengan begitu juga membantu proses penutupan LAI dengan cepat alias bangkrut."



Dari segi usaha memang nampak tidak menguntungkan, namum ditinjau dari sisi ideal, LAI telah mampu melayani seluruh masyarakat dari berbagai golongan yang membutuhkan Alkitab.



Wajah oikumenis inilah yang terlihat pada saat acara Pertemuan Raya di Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar-Green Ville, Jakarta Barat dan di Wisma Kinasih Cemerlang. Wakil-wakil dari berbagai gereja pada berdatangan, seperti Pdt. KAM Jusuf Roni, dari Gereja Kristus Rahmani, kemudian Mgr V Kartosiswoyo, yang mewakili gereja Katolik juga utusan dari Gereja Bala Keselamatan. Mereka semua memakai Alkitab yang sama-sama di produksi oleh LAI.



Suasana oikumenis juga terlihat dari adanya kerja sama LAI dengan Lembaga Biblika Indonesia (LBI), Lembaga Alkitab milik Katolik. Terlepas dari kerja sama bisnis, kenyataan ini dapat dikatakan bahwa ada keindahan tersendiri membaca, menelaah dan merenungkan Firman Allah serta karya-karya Agungnya dari Alkitab yang sama, terjemahan yang sama pula, terlepas dari perbedaan denominasi.



Usaha LAI untuk menyebarluaskan Alkitab ada berbagai cara. Unuk ?mendongkrak? penjualan Alkitab, LAI mengadakan kerja sama dengan empat penyalur utama yang terdiri dari toko buku BPK Gunung Mulia, Immanuel, Kalam Hidup dan Gapura Jasa. Persaingan dagang di antara keempat penyalur itu sudah diatur LAI, tetapi apabila ternyata ada persaingan nakal, itu sudah di luar pemantauan LAI. Diakui oleh Supardan bahwa dengan sistem ini pemasukkan dari penjualan Alkitab meningkat sehingga dapat mengurangi beban LAI yang harus membagi-bagikan Alkitab ke gereja-gereja "tidak mampu".



Tetapi, Alkitab yang dibagi-bagikan ke daerah-daerah sebenarnya tidak diberikan cuma-cuma karena sebelumnya sudah 'dibeli' oleh para penyandang dana. Oleh sebab itu Hilda Pelawi, Direktur Penyebaran Alkitab, jika 'jalan-jalan' ke daerah-daerah untuk membagi-bagi Alkitab, selalu didampingi beberapa orang. Mereka ini adalah sebagian dari para donatur yang memberi dana untuk proyek itu. Maksud LAI mengajak mereka ialah untuk membuktikan bahwa memang benar dana itu digunakan untuk proyek tersebut. Kedatangan LAI ke daerah-daerah juga atas sponsor orang-orang yang terbeban terhadap proyek tersebut. Langkah-langkah ini sesuai dengan misi LAI dalam menyebarkan Alkitab, satu sisi memang untuk dijual namun di sisi lain adalah sebagai kesaksian.



Tahun 1994 ini LAI memprogramkan 14 proyek penyebaran Alkitab dan bagian-bagiannya untuk berbagai kebutuhan pelayanan seperti untuk pemuda, anak-anak, petani, kelompok pembaca baru (yang buta aksara), orang sakit, dll. Salah satu contoh, pada bulan Juli nanti, bertepatan dengan Hari Anak Nasional akan diluncurkan Alkitab Anak-anak. Tujuan dari penerbitan ini adalah agar anak-anak dapat memahami Firman Tuhan dengan lebih baik karena bacaannya telah disesuaikan dengan bahasa anak-anak.



Dari usaha-usaha yang telah dilakukan LAI, jelas terlihat usaha yang sungguh-sungguh untuk menyebarluaskan Alkitab, sehingga berita kesukaan ini boleh menjadi milik setiap orang. Karena sesungguhnya setiap orang, setiap rumah tangga Kristen membutuhkan Alkitab sebagai pedoman hidupnya.



Seperti disampaikan Dr. P.D Latuihamallo, "LAI adalah lembaga non-profit, merupakan prinsip semua lembaga Alkitab di dunia, maka segala operasinya bergantung dari usaha 'Eigenlastung?. Tetapi pada hakekatnya pendanaan harus berasal dari gereja-gereja. Karena apabila gereja mengasihi Allah dengan segenap hati jiwa dan akal budinya, maka ia harus mendukung pekerjaan ini. Dan setiap orang Kristen yang mengasihi Yesus Juru selamat akan mendukung pekerjaan LAI untuk menyediakan Alkitab bagi semua orang tanpa menarik keuntungan".



Hal lain yang juga harus dipikirkan adalah bagaimana agar LAI beserta program-programnya dikenal oleh gereja maupun jemaat. Dan menurut Supardan, Sudah dua tahun ini kami punya Litbang untuk menopang dan meningkatkan mutu pelayanan LAI agar efektif dan efisien."



Permasalahan yang cukup rumit pula yang dialami LAI adalah bagaimana dapat membiayai kayawannya yang lebih dari 200 orang itu yang terbagi di tiga tempat yaitu kantor pusat di Salemba, kantor terjemahan dan percetakan di Bogor.



Kenyataan yang jelas, saat ini sangat sulit memasarkan Alkitab, kata Supardan. Maka, katanya, pertanyaan apakah Anda menganggap Alkitab sebagai suatu kebutuhan bagi orang Kristen? Apakah Anda menganggap Alkitab mempunyai kedudukan sangat sentral dalam gereja? Jika kedua pertanyaan itu Anda jawab ya, pasti Alkitab akan banyak dicari untuk dimiliki.



Menyusuri keberadaan lembaga yang mengadakan Alkitab ternyata memang cukup memprihatinkan. Di satu sisi dibutuhkan, tapi di sisi lain sulit sekali mengajak semua orang Kristen untuk turut memiliki. Bukan saja memiliki Alkitab secara pribadi, namun juga turut memiliki lembaga yang telah melahirkan Firman Allah itu dalam bentuk buku.



Dan mengenang kembali lahirnya lembaga Alkitab, tentu kita tak melupakan kisah gadis kecil, Mary Jones, yang tinggal di desa Pennat, Wales, Inggris. Mary yang sangat hafal dan senang cerita-cerita Alkitab yang sering diceritakan ayahnya itu ingin sekali memiliki.



"Andaikata aku dapat membaca dan membeli Alkitab sendiri, tentu aku dapat membacanya setiap hari," begitu pikir Mary.



Keinginannya itu mendorongnya untuk menabung selama tujuh tahun. Ia bekerja sebagai penjaga anak tetangga, menambal pakaian, mengambil kayu ke hutan dan beternak ayam. Dengan tabungannya itu ia berjalan 48 kilometer ke rumah Pendeta David dan Pendeta Thomas Charles untuk membeli Alkitab.



Pendeta Charles tepekur, diam tak menjawab, ketika Mary mengutarakan keinginannya. "Sayang sekali, nak, aku tak bisa memenuhi permintaanmu, karena ia cuma punya satu Alkitab."



Mary terperanjat bak disambar petir dan air matanya meleleh. Dan Pendeta Charles akhirnya mengatakan, "Nak, kaulah yang layak memperoleh Alkitab itu."



Kisah inilah yang mendorong berdirinya lembaga Alkitab pertama di dunia.


Selasa, 15 November 2011

KEJUJURAN KOMODITY TERLANGKA DIAKHIR ZAMAN


Kejujuran komodity terlangka diakhir jaman


"Apakah kejujuran bisa melukai orang lain?
Apakah berbohong demi kebaikan itu baik? "

Sesungguhnya, tidak ada yang namanya dusta putih, apalagi jika diucapkan kepada pasangan Anda. Semakin sering digunakan, dusta putih akan menjadi dusta abu-abu, dan ketika makin sering lagi akan menjadi dusta hitam, yang pasti menghancurkan hubungan Anda.


Sekali Anda mengucapkan dusta putih, Anda mengucapkan dusta putih kepada diri sendiri pula, dan itu menjadi abu-abu. Ketika Anda mulai mengelabui diri sendiri, maka Anda akan mulai masuk ke dalam masalah besar.


Di situlah letak lereng terjal dan licin dari penalaran ini, sebab akan mudah sekali, dan sebentar saja, berkembang menjadi, "Jika saya memberitahu istri saya, saya akan mati. Jika saya bilang ke orang lain, saya akan malu. Jika saya memberitahu masyarakat, saya akan kehilangan pekerjaan dan jabatan politik saya. Saya melakukannya benar-benar demi kebaikan negara saya." Bisakah Anda melihat lereng licin itu? Ketika mengalami pembenaran di satu tempat, dengan segera hal itu dibenarkan pula di tempat lain.


Begitu pula dengan istilah dusta putih (white lie). Di situlah tempat keangkuhan kita berada, ketika kita mulai mengatakan bahwa boleh mengucapkan dusta asal demi kebaikan.

Betapa pun, itu tetap saja dusta dari awalnya.


Ada kisah dari Perang Dunia II yang diceritakan oleh seorang biksu Jerman di Melbourne. Ternyata, ada seorang Buddhis di Jerman yang menyembunyikan beberapa orang Yahudi pada masa Perang Dunia II. Ketika polisi rahasia Nazi datang dan menanyakan apakah ada orang Yahudi bersembunyi di sana, umat Buddha ini berkata, "Lihat saja sendiri." Justru karena sifat keterbukaannya, para polisi malah meninggalkannya dan pergi. Mungkin saja ia dilindungi karena ia berkata jujur, tak berdusta.


Banyak orang ingin melakukan sesuatu yang jujur dalam kehidupannya, tetapi tidak tahu sejujurnya apa yang bisa dilakukannya.


Tetapi ada dusta yang hitam yang sering dilakukan oleh orang yang gemar berdusta. Tetapi ada saat dimana orang-orang jujur harus berdusta, dan itu yang kita sebut Dusta Putih.
Tidak berarti tidak luka hatinya dalam dusta, karena semua dusta itu melukai. Yang jujur ketika harus berdusta, pasti terlukai hatinya, dan bisa melukai orang yang didustai serta orang yang melihat kita berdusta.


Tetapi kita ragu dan kita dusta kepada diri sendiri. Dan tidak ada yang bisa menolong orang yang mendustai dirinya sendiri.
Beratnya untuk bohong itu hanya terasa bagi orang yang berupaya jujur. Kalau orang yang tidak jujur, sangat mudah berbohong. Kejujuran adalah sebuah kesaktian, yang tidak akan menetap lama di pribadi yang tidak kuat.


Sama halnya dengan kejujuran, untuk percaya bahwa kejujuran itu hal yang baik dan membaikkan, tidak semua orang, bahkan pada orang yang sudah mengumumkan dirinya beriman, tetap jujur.
Bukan mereka tidak mau jujur, tetapi karena mereka tidak tahu, bahwa itu tidak boleh dilakukannya. Jadi kejujuran itu adalah ilmu yang tidak bisa menetap pada pribadi yang tidak kuat.


Kesaktian kita adalah kejujuran, karena disamping memberikan kekuatan, kejujuran itu sendiri adalah kemampuan menyelesaikan segala sesuatu.



Orang yang jujur, bahkan menyelesaikan masalah yang belum terjadi.

Orang yang jujur menerima pendapatan, melaksanakan tugasnya tidak akan menemui masalah dengan fitnah mengenai uang dan jabatan.

Hanya orang yang tidak lurus yang akan kena fitnah dan masalah itu. Itu sebabnya kejujuran itu adalah kesaktian, kejujuran itu juga kemampuan.

Kejujuran itu, kalau dilihat oleh yang tidak jujur, itu sesuatu yang menyakitkan. Tetapi kejujuran itu hanya akan menyakitkan orang yang tidak jujur. Yang jujur malah ingin kita jujur kepadanya.
Orang jujur itu tidak diajarkan untuk kasar, untuk tidak sopan, dan merendahkan orang lain.Karena orang tidak baik itu maka orang baik yang tersiksa.

Jadi orang tidak jujur adalah orang yang sedang minta tolong.
“Bantu aku, untuk lebih kuat dari kecenderungan ku untuk berlaku tidak jujur”.
“Karena aku orang baik yang tersiksa, oleh pemuka agama yang palsu,oleh pejabat yang korup, oleh orang tua yang juga palsu, oleh adik-adik yang meghianatiku”.

Kalau anda berada dalam sebuah sungai, jangan berusaha mengubah arus, karena lingkungan anda lebih kuat dari anda. Ikutilah arusnya, pelajari kenapa orang berlaku tidak jujur atau terpaksa tidak jujur. Mudah-mudahan tidak jauh dalam perjalanan anda hanyut, anda menjadi pribadi yang kakinya kokoh masuk kedalam dasar sungai.
Setelah itu anda bisa mencegahnya dengan tegas.
Kita yang jujur dan sakit hati karena lingkungan kita tidak jujur, karena tidak cukup kuat untuk mengharuskan kepada yang benar. Tumbuhlah, lalu setelah kuat, haruskan.

Jadikanlah kejujuran itu indah dan cantik.
Ada banyak orang tua tidak mendidikan disiplin ke anaknya, berapa banyak orang tua yang kalau bicara tidak baik didengar anaknya. Dari kecil anaknya dilatih untuk tidak menghormati kata-katanya, sudah dilarangpun masih dilakukan. Lalu kalau mau menurut anaknya harus dibohongi terbih dahulu.
Perlu diingat orang itu tidak bisa berbohong lama, sehingga anaknya belajar untuk tidak menurut dan tidak mempercayai kata-kata orang tuanya.
Membesarkan anak seperti apakah kita, kalau kata-kata kita tidak didengarkan dan yang didengarkan adalah bohongnya.

Kejujuran itu spontan, hanya kebohongan yang disiapkan.
Jadi mengulangi dusta apapun putihnya, adalah latihan untuk menjadi orang berbohong.
Jika seseorang sadar sudah melakukan dusta berkelanjutan sekalipun itu putih, jalan terbaiknya adalah berhenti. Orang yang sudah masuk lubang, harus berhenti menggali.

Jika anda mempunyai seorang teman yang tidak jujur, termasuk dalam berorganisasi, tinggalkan-lah atau pecat. Tidak boleh ada satu orangpun di organisasi anda yang tidak mewakili kesetiaan anda kepada yang benar.
Tidak harus ketidak jujuran itu kuat, tetapi dari semua hal yang membuat kita kecanduan, kebohongan adalah yang paling kuat.
Orang yang mulai berbohong, mengahruskan dia berbohong lagi untuk menutupi kebohongan pertama supaya kelihatan jujur. Bisa dibayangkan kalau kebohongan itu dilakukan bertahun-tahun, maka orang akan kebingungan membedakan mana yang jujur dan mana yang tidak.

Kejujuran adalah sebuah kesaktian yang modern, sehingga orang-orang yang jujur hidupnya lebih mudah berhasil.


Orang yang jujur hidupnya lebih mudah, karena tidak harus mengingat-ingat apa yang telah dikatakan dan dilakukannya, karena yang dikatakannya asli.
Kebohongan itu mencandui seseorang, sampai dia akan berupaya bohong kepada Tuhan.
Sebetulnya banyak dari kita sedang berupaya mengurangi kebohongan, dan mulai menemukan kenikmatan didalam kejujuran.

Setialah pada yang jujur, yang baru walaupun sulit!
Lalu perhatikan setelah itu kehidupan kita membaik....Amen!

Banyak orang berpendapat, bahwa "dusta" itu - seperti halnya sate atau soto - ada banyak jenisnya, meski satu saja esensinya. Esensi atau intinya, saya yakin, kita semua pasti tahu. Berdusta adalah mengutarakan sesuatu, yang diketahui tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

TAPI "dusta", memang benar, ada bermacam-macam bentuknya. Bisa dilakukan dengan cara mengatakan hal yang tidak benar. Sebaliknya bisa terjadi dalam bentuk bungkam seribu bahasa, sengaja tak mau mengungkapkan kebenaran. Tapi dapat pula dengan menyampaikan hanya "setengah" kebenaran.

Berbeda-beda. Walaupun dalam satu hal ini, semuanya sama. Yaitu bahwa setiap "dusta" selalu dilakukan dengan sadar dan sengaja.

KATA "iblis" berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani, "diabolos." dan makna asli dari "diabolos", adalah "pemfitnah". "Tukang fitnah" atau "juru fitnah"! Itulah memang keahlian, kekhasan, dan senjata Iblis yang paling menonjol, dan yang paling banyak menimbulkan korban.

Apa "fitnah" itu, kita tahu. "Fitnah" adalah "dusta" dalam kadar yang paling tinggi. Kalau diibaratkan emas, ia emas murni. 24 karat. Kalau teknologi, ia "top"nya. Mengapa? Karena dalam "fitnah" semua unsur kejahatan dari "dusta" lengkap terwakili.

Di situ ada unsur kesengajaan mengatakan sesuatu yang tidak benar. Di situ ada maksud dan tujuan yang destruktif; niat untuk menghancurkan. Dan di situ ada bentuk penipuan yang sedemikian pintarnya, membuat korban sama sekali tidak menyadari bahwa sebenarnyalah ia sedang didustai atau diperdayai.

Anda ingat bagaimana ibu Hawa - mewakili segenap keturunan manusia - ketika terjerat ke dalam perangkap Iblis? Ini terjadi sama sekali bukan karena ia kurang pengetahuan tentang apa yang dikehendaki Allah. Mengenai ini, o, lebih dari kebanyakan kita, ibu kita ini hafal di luar kepala.

Kejatuhannya juga tidak disebabkan karena ia berhati jahat atau kurang gigih dalam berusaha untuk taat. Sama sekali tidak! Hawa telah berusaha sekuat tenaga untuk melawan bujukan Iblis. Tapi mengapa akhirnya Hawa toh jatuh juga? Pertanyaan yang tepat! Jawabnya adalah, karena ia termakan oleh fitnah Iblis. "Sekali-kali kamu tidak akan mati. Tetapi Allah mengatahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat" (Kejadian 3:4-5).

Iblis tidak sepenuhnya memutar-balikkan kenyataan. Yang ia lakukan adalah memutar-balikkan cara pandang orang. Tapi justru inilah, bentuk "fitnah" dengan kualitas nomor satu! Yaitu ketika Iblis, melalui manuvernya itu, dengan cerdiknya memutar-balikkan cara pandang manusia terhadap Allah.

Semula dengan tanpa protes, manusia menaati larangan Allah, sebab yakin bahwa setiap kehendak Allah pasti benar dan baik. Kini, oleh Iblis, sudut pandang ini mulai digoyang. Citra Allah sebagai bapa yang "maha baik" mulai digugat. Sebuah sudut pandang baru mulai disuntikkan pelan-pelan ke pembuluh darah.

Yaitu gambaran Allah sebagai yang semena-mena mau memonopoli kekuasaan; Allah yang tidak mau disamai, sebab ingin terus memperlakukan manusia sebagai obyek semata.

Toh bagi Iblis, ini hanya "sasaran antara" belaka. Tujuan yang lebih jauh adalah, begitu kebaikan Allah diragukan, maka roh pemberontakan pun mulai membara. Allah akan dipandang sebagai penindas, sedang Iblis justru dirangkul sebagai pembebas.

Demikianlah sebuah contoh lagi, betapa dosa "dusta" tidak hanya terjadi ketika orang mengatakan sesuatu yang tidak benar. "Dusta" terjadi, setiap kali maksud jahat disajikan, walau dalam bungkus kain sutera "setengah kebenaran" sekalipun.

"DUSTA" adalah salah satu contoh, di mana "dosa" tidak terletak pada tindakan itu sendiri, melainkan lebih banyak ditentukan oleh "motivasi" dan "akibat" dari tindakan yang bersangkutan.

Mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya, tidak serta merta membuat sebuah tindakan pantas disebut sebagai "dosa dusta."
Tapi benarkah pembedaan itu? Saya persilakan Anda yang menjawabnya. Saya hanya ingin mengatakan, bahwa sejak manusia jatuh ke dalam dosa, maka manusia tak dapat lagi "telanjang" di hadapan yang lain. Manusia tak dapat lagi terbuka sepenuhnya di hadapan yang lain. Selalu saja ada ketelanjangan yang perlu ditutupi.

Karena itu, terlepas dari soal benar-salahnya, "dusta" lebih merupakan sesuatu yang tak terhindarkan. Sebab itu, yang kemudian lebih menentukan adalah "motivasi" dan "konsekuensinya"; bukan "boleh-tidak"nya.

Namun demikian secara umum kejujuran tetap merupakan kebijakan yang terbaik.

Honesty is still the best policy. Bahwa kemudian, setelah diupayakan sepenuh tenaga, situasi menuntut yang lain, ini adalah soal lain.



HUKUM KESEMBILAN

Kluaran 20 :16 “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.”

Imamat 19 :11 “Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya”.

Keluaran 23 :1-2 ‘Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar. Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum”.

Mungkin ini adalah bentuk dusta yang paling kejam! Tetapi celakanya banyak orang kristen sering memfitnah, baik secara sengaja, maupun tidak sengaja (menceritakan berita yang disangka benar, tetapi ternyata tidak benar).

Jujur tidak berarti bahwa kita harus membuka semua rahasia!
Kita boleh merahasiakan, tetapi tidak boleh berdusta....!!!
By  Ev. Meity Mamahait