Selasa, 13 Desember 2011

Renungan Natal Yesus Lahir dan Menghadirkan Sukacita

DEWASA ini banyak orang Kristen sibuk dengan berbagai urusan yang berkaitan dengan perayaan Natal. Dapat saja kita mengerti apabila perayaan Natal disambut dan dirayakan dengan sukacita sebab hal itu berhubungan dengan kehidupan dan keselamatan manusia yang dibawa oleh Yesus Kristus.

Namun sangat disayangkan karena yang terjadi saat ini manusia mulai memberi makna lain dari Natal, misalnya Natal dianggap sebagai satu kesempatan untuk berpestapora. Akibatnya Natal bagi banyak orang bukan lagi memberi sukacita dan kelegaan tapi beban.

Alkitab memberi kesaksian bahwa Yesus yang datang ke dalam dunia untuk menghadirkan sukacita bagi manusia. Betapa tidak, karena Ia yang datang untuk menunjukkan bahwa betapa besar Kasih Allah kepada dunia dan supaya dunia percaya sehingga tidak binasa (Yohanes 3:16).

Ketidak binasaan dunia (manusia) menjadi perhatian utama dari Tuhan Allah, bahkan menjadi tujuan dari kedatanganNya di dunia ini. Dalam diri Yesus, Allah memberikan diriNya sendiri demi keselamatan umat manusia dan dunia seluruhnya. Inilah berita kesukaan Natal. Kesukaan yang Allah berikan adalah kesukaan sejati yang tidak tergantung pada keadaan dan jelas berbeda dengan kesukaan yang diberikan oleh dunia yang sangat tergantung pada situasi dan keadaan.

Oleh sebab itu marilah kita menyambut dan merayakan Natal dengan kesukaan yang diberikan oleh Allah dan bukan yang diberikan oleh dunia, tanpa menghiraukan cukup tidaknya persiapan-persiapan material yang dapat kita siapkan.

Tuhan minta dari kita adalah kesediaan menyambut Dia dalam hati kita yang bersih dan tulus kepada-Nya agar Ia berkenan untuk hadir dan tinggal bersama kita. Sebagai orang percaya kita harus mau dan mampu menyingkirkan rasa iri hati, dendam, dan dengki, sebab itulah undangan Natal yang kudus.

Kitapun harus dapat melakukan pembaharuan dan perubahan melalui cara hidup yang menyenangkan hati Tuhan dan mampu menjadi berkat bagi orang lain. Di momen Natal juga ketika kita diberi kesempatan dan kemampuan untuk menyediakan sesuatu yang akan kita nikmati bersama dengan keluarga, sebaiknya ada dalam batas kewajaran sehingga itu tidak menjadi batu sandungan bagi yang lain.

Maka betapa indah dan bahagianya hidup ini bila kitapun membagi rasa sukacita kepada orang lain, khususnya kepada mereka yang berkekurangan. Dengan bersedia untuk berbuat hal yang indah seperti ini, maka kita menghadirkan diri sebagai orang yang mengikuti teladan hidup dari Dia yang Natalnya kita rayakan ini.
Selamat menyambut dan merayakan Natal Yesus Kristus 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.