Jumat, 30 Maret 2012

Demo Tolak Kenaikan BBM
 
Surabaya,PL.net – Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah yang direncanakan akan naik pada 1 April 2012 mendatang mendapat reaksi yang beragam dari masyarakat ada yang mendukung dan ada yang menolak rencana kenaikan BBM.


Selasa (27/03) elemen – elemen masyarakat yang tegabung dalam Surabaya Menggugat menyatakan aspirasinya dengan melaksanakan unjuk rasa di depan Gedung Grahadi, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya dan Balai Kota Surabaya untuk menolak rencana kenaikan BBM. ada sekitar 20 elemen masyarakat turut dalam aksi tersebut.


Dalam pengamatan PL.net nampak ribuan kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kader Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), kader Partai Kebangkitan Nahdatul Ulama (PKNU), kader Partai Nasioanl Demokrat ( Nasdem), aktivis – aktivis dari Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Forum Perjuangan Rakyat Jawa Timur, PRD, Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)


Hadir juga Wakil Walikota Surabaya Bambang D.H dalam memberikan orasinya untuk menolak rencana kenaikan BBM yang menurutnya kenaikan tersebut dapat membuat rakyat akan menjadi makin terpuruk. Dengan berapi – api Bambang mengajak seluruh masyarakat bersatu menolak kenaikan BBM.

Selasa, 27 Maret 2012


Dibalik Cerita Lagu JanjiMu Seperti Fajar 

"JanjiMu s’perti fajar pagi hari…
yang tiada pernah terlambat bersinar…
cintaMu s’perti sungai yang mengalir…
dan kutahu betapa dalam kasihMu……..”

Demikian lirik dari reff lagu “JanjiMu Seperti Fajar”. Hampir semua umat Kristen dari berbagai denominasi Gereja bisa menyanyikannya. Pernah suatu kali dalam pelayanan kunjungan ke Rumah Sakit, ada yang menyanyikan lagu-lagu penghiburan dari kamar ke kamar, untuk menguatkan dan memberi pengharapan kepada pasien-pasien yang sedang terbaring lemah di Rumah Sakit.
Ada seorang pasien yang meminta lagu JanjiMu Seperti Fajar dinyanyikan. Pasien ini menderita kanker stadium lanjut dan sudah sangat lemah. Kerabat keluarga yang dikasihi mengelilinginya, dan bersama-sama kami menyanyikan lagu ini. Tak terasa airmata menetes. Rasa haru yang dalam begitu kuat menguasai mereka, dan kasih Bapa terasa dicurahkan atas pasien itu.
Teman-teman juga pasti mengalaminya saat menyanyikan lagu ini. Ada kekuatan baru yang dilimpahkan ke atas setiap yang menyanyikannya. Yang jelas…banyak orang diberkati, tapi nggak banyak yang tahu siapa penulis lagu ini. Penasaran ???
Untuk itu, Afen (pencipta lagu “Janjimu Seperti Fajar”) sengaja menuliskan story behind the song. Apa yang dialaminya, sehingga lagu yang sangat powerful ini tercipta. Original loh. Dari hati yang paling dalam, inilah cerita dari pencipta lagu “JanjiMu Seperti Fajar”. Afen Hardianto.
(begin story)
Nama saya Afen Hardianto.
Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan 2 anak saya yang perempuan 6 tahun dan yang laki-laki 4 tahun. Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk dibangku SMA. Pada masa kita masih pacaran hubungan kita ditentang oleh keluarga istri saya. Tetapi kita tetap berpacaran sampai akhirnya kita mendapatkan restu untuk menikah. Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan kepahitan dari akibat hubungan kami yang dulunya ditentang.
Dan kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang harmonis di tahun-tahun awal pernikahan kami. Kemudian masuklah pihak ke tiga yang semakin memperkeruh keadaan rumah tangga kami. Dan rumah tangga saya semakin amburadul.
Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang kebahagiaan saya, sehingga saya membenci istri saya. Rasa cinta terhadap istri sudah tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk. Saya selalu menyakiti hati istri saya, walaupun istri saya tidak membalas tetapi saya semakin menyakitinya.
Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan berpuasa, bahkan saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa Ester untuk saya. Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga kami dari keluarganya. Ia berpegang pada firman Tuhan di Amsal 21:1 :
“jika hati raja-raja ada didalam genggaman tangan Tuhan, apalagi hati seorang Afen”
Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun menerima mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan megharapkan akan berujung pada perceraian. Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini bukan akhir dari segalanya.
Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya, saya berpikir saya akan menjalani hidup saya yang baru. Tetapi pada suatu malam pada saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang pertama, saya tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya itu. Waktu itu anak saya masih berusia 1,5 tahun. Hati saya hancur dan saya menangis.
Saya berkata kepada Tuhan :
“Tuhan apakah akhir dari hidupku akan seperti ini, saya yang dari dulu (SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain musik tetapi apakah rumah tanggaku akan berakhir dengan perceraian?”
Tiba-tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : “JanjiMu Seperti Fajar”, dimana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk saya pribadi. Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya kekurangan 1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apa saya mempunyai lagu.
Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu JanjiMu Seperti Fajar kepadanya. Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi berkat bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga.
Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya. Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu dengan saya. Bahkan anak ke 2 saya yang dulu saya tolak dan lahir secara premature tanpa saya dampingi juga lahir dalam keadaan yang normal dan sehat.
Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga baru mengetahui bahwa pada saat keluarga saya berantakan setiap hari istri saya menuliskan kata-kata iman di sebuah buku. Didalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan :
Suamiku Afen pasti dikembalikan Tuhan padaku, keadaan ini adalah baik bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku,
suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan,
suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku,
semua ini mendatangkan kebaikan bagiku karena Tuhan pembelaku ada di pihakku.
Dan sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam hidupku, bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu JanjiMu Seperti Fajar menjadi lagu terbaik Indonesian Gospel Music Award 2006, menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama, dan Tuhan memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut.
Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati.
(end of story from Afen Hardianto)
POHON DI TENGAH TAMAN EDEN
 

Hampir semua orang Kristen dari anak sekolah minggu sampai orang tua, jika ditanya: Apa pohon yang ada di tengah taman Eden - akan menjawab: pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Itu adalah pohon larangan, dan jika dimakan buahnya nanti akan mati. Buah pohon itu yang dimakan oleh Adam dan Hawa pada saat jatuh dalam dosa sehingga diusir dari taman Eden. Itulah yang diajarkan oleh para guru sekolah minggu maupun khotbah di gereja.
Akan tetapi sebenarnya di tengah taman Eden bukan hanya terdapat pohon larangan itu saja! Ternyata Tuhan menempatkan satu pohon lagi yang terluput dari perhatian orang Kristen di sepanjang masa, yaitu : POHON KEHIDUPAN!
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan POHON KEHIDUPAN di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (: POHON KEMATIAN). (Kejadian 2:9)
Jadi di tengah taman Eden, Tuhan menempatkan DUA POHON yang memiliki dua karakter yang bertolak belakang yaitu :
1. Pohon Kehidupan
2. Pohon Kematian (Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat)
Pohon Kehidupan
Pohon kehidupan ini sebenarnya jauh lebih penting dan berguna daripada Pohon Kematian, karena jika Adam/Hawa memakan buahnya maka mereka akan hidup selama-lamanya.
Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." (Kejadian 3:22)
Begitu pentingnya pohon kehidupan ini, sehingga ketika Adam dan Hawa diusir keluar dari taman Eden maka Tuhan merasa perlu untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan dengan beberapa malaikat dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar agar manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak bisa mendatangi dan memakan buahnya.
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. (Kejadian 3:24)
Jadi yang dijaga oleh malaikat bukan jalan ke taman Eden seperti yang biasa diceritakan oleh guru-guru sekolah minggu, tetapi jalan di sebelah timur taman Eden yang menuju ke pohon kehidupan.
Pohon larangan
Ketika Tuhan memberi perintah mengenai pohon yang ada di tengah taman Eden, ternyata larangan memakan hanya berlaku bagi satu pohon saja, yaitu : pohon kematian (pohon pengetahuan yang baik dan jahat), sedangkan buah pohon kehidupan tidak dikenai larangan itu.
Jadi sebetulnya Adam dan Hawa diperbolehkan untuk makan buah pohon kehidupan supaya bisa hidup kekal. Akan tetapi apa yang terjadi?
Selama Adam melaksanakan kehidupan awalnya, dengan memberi nama satu persatu bagi binatang-binatang yang datang padanya sampai sesudah mendapat pasangan hidup (Hawa), manusia tidak mempunyai keinginan untuk mengulurkan tangannya terhadap buah pohon kehidupan. Justru sebaliknya mereka memilih untuk makan buah pohon kematian mengikuti bujukan iblis. Sungguh ironis!
Dua pohon di tengah taman Eden
Mengapa Tuhan menempatkan dua pohon di tengah taman Eden, yaitu pohon kehidupan dan pohon kematian? Tujuannya adalah supaya manusia dengan kehendak bebasnya memilih: kehidupan atau kematian. Tentu saja, Tuhan ingin agar manusia memilih kehidupan daripada kematian. Tuhan menciptakan manusia supaya manusia mengasihi Allah dengan seluruh kehendak bebas dan segenap hatinya, bukan dengan sedih hati atau paksaan.
Akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya - Manusia dengan kehendak bebasnya lebih memilih pohon kematian. Manusia memilih kematian daripada kehidupan.
Kehidupan dan kematian
Ternyata di dunia ini Tuhan masih saja memberikan dua pilihan seperti pada saat manusia tinggal di taman Eden yaitu : kehidupan dan kematian. Tuhan ingin, manusia memilih kehidupan yang diberikan Tuhan dengan kehendak bebasnya, dengan sepenuh hatinya bukan dengan paksaan.
Akan tetapi sejarah manusia membuktikan, bahwa manusia lebih memilih kematian daripada kehidupan.
Kain memilih membunuh Habel, walaupun sudah diperingatkan Tuhan untuk melawan dosa
Manusia seluruh dunia lebih memilih kematian, sekalipun selama puluhan tahun Nuh menyampaikan kabar keselamatan supaya masuk ke dalam bahtera yang sedang dibuatnya.
Bangsa Israel di padang gurun memilih kematian, dengan mempercayai 10 orang pengintai daripada Kaleb dan Yosua – sehingga semua laki-laki dewasa habis mati selama 40 tahun di padang gurun.
Musa dengan tegas dan jelas menawarkan kepada seluruh bangsa Israel sebelum masuk ke tanah perjanjian : pilihlah kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Tetapi bangsa Israel di tanah Kanaan lebih memilih kematian daripada memilih kehidupan yang disampaikan oleh Musa dan Yosua, sehingga Tuhan memberikan berbagai hukuman melalui bangsa-bangsa di sekitarnya dan menolong melalui para hakim.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu (Ulangan 30:19)
Raja-raja Israel memilih kutuk dan kematian, sekalipun Tuhan menawarkan kehidupan dan berkat yang berkelimpahan. Raja-raja israel memilih kematian dengan sujud menyembah berhalam dan akhirnya kerajaan Israel harus dibuang ke Asyur dan kerajaan Yehuda ke Babel.
Di Perjanjian Baru, Tuhan menawarkan supaya manusia memilih jalan, kebenaran dan hidup dengan beriman kepada Tuhan Yesus. Tetapi manusia memilih kematian dengan menyalibkanNya.
Sampai sekarang di gereja, Tuhan tetap menawarkan kehidupan dengan setia menjadi pelaku Firman Tuhan serta bertahan menang untuk memperoleh mahkota kehidupan. Tetapi lebih banyak orang Kristen yang memilih kematian dengan hidup bertekun dalam dosa dan kecemaran hidup serta dengan bangga berkata : sekali selamat tetap selamat.
Alkitab menubuatkan - di akhir jaman sekalipun, pada saat dunia dihukum dengan berbagai-bagai malapetaka dan penyakit, Tuhan menawarkan supaya manusia memilih kehidupan dengan bertobat - ternyata manusia tetap lebih memilih kematian dengan tidak mau bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.
Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan (Wahyu 9:20)
Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia. (Wahyu 16:9)
dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka. (Wahyu 16:11)
Di mana pohon kehidupan
Sekarang, pohon kehidupan bisa ditemui di surga di samping kanan dan kiri sungai yang ada di tengah jalan Kota Kudus. Pohon-pohon kehidupan itu berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. (Wahyu 22:2)
Setiap orang yang memilih kehidupan dengan percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan setia menjadi pelaku Firman memiliki hak atas pohon kehidupan dan masuk melalui pintu gerbang surga.
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. (Wahyu 22:14)
---
Saat ini, Tuhan tetap menawarkan dua pilihan kepada kita sama seperti pilihan yang diberikan kepada Adam dan Hawa, yaitu : kehidupan atau kematian, berkat atau kutuk. Apakah kita dengan kehendak bebas dan sepenuh hati lebih memilih kehidupan daripada kematian, lebih memilih berkat daripada kutuk?
Dengan pertolongan Roh Kudus dan kasih Kristus, sebaiknya kita beserta keluarga memilih kehidupan supaya kita hidup, baik kita maupun keturunan kita dengan mengasihi Tuhan, mendengarkan suaraNya dan berpaut padaNya.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN ... (Ulangan 30:19,20)
Jaksa Tolak Ekspesi Pendeta Gereja Sangkalala Kedurus.
 
Surabaya - Sidang perkara penyerobotan dan penguasaan tanah serta bangunan sebagai tempat ibadah atas terdakwa Justianus Sumanti (50) tinggal di Jl Mastrip 14 A Kedurus Surabaya kembali di gelar di PN Surabaya,selasa (20/3) dengan agenda tanggapan JPU terhadap eksepsi dari pengacara terdakwa.

Menanggapi eksepsi tersebut, JPU Wayan Oja Miasta yang dibacakan dihadapan majelis hakim yang diketuai Ery Mustianto menyatakan perbuatan yang dilakukan pendeta gereja kristen sangkalala kedurus itu adalah murni perbuatan pidana. Selain itu penolakan eksepsi pengacara terdakwa Justianus yakni Ir Bambang Utoyo SH, M.Hum, MM, Yahya Wijaya SH dan Fatkhur Rahman SH, MH dari LBH Komda Surabaya LMR RI dikarenakan telah masuk materi pokok perkara. "Ini bukan perdata tapi penasehat hukum sengaja mengarahkannya ke perdata, kami tidak perlu menanggapi banyak eksepsi dari pengacara terdawa karena sudah masuk ke materi pokok perkara ini."Jelas Jaksa yang bertugas di bagian Intel Kejari Surabaya pada Suara Publik usai persidangan.

Sebelumnya, dalam eksepsi yang tidak dibacakan itu , pengacara terdakwa dalam persidangan menganggap perbuatan klienya tersebut tidak layak dimasukkan dalam ranah hukum pidana."Intinya ini masalah keperdataan."Ungkap Fatkhur menjawab pertanyaan Ery selaku ketua majelis terkait inti eksepsinya.

Sedangkan dalam surat dakwaan jaksa No PDM-276/Ep.2/01/2012 dijelaskan, peristiwa itu bermula ketika terdakwa Justianus menyewa rumah di Jl Mastrip No 14 A Kedurus yang digunakan untuk rumah doa sekaligus tempat tinggal terdakwa beserta keluarganya.

Rumah tersebut disewa terdakwa Justianus dari pemilik rumah yakni Ie Mei Kim alias Cicilia Yuliati, Johan Kristanto dan Ny Yuliati pada 6 Februari 2001 dan berakhir 6 Februari 2011 lalu.

Entah apa alasannya, meski sewanya telah berakhir namun terdakwa Justianus tidak mau menyerahkan kembali rumah tersebut ke pemiliknya.

Sebelumnya pada 2006 terdakwa Justianus pernah menyatakan kesediannya kepada pemilik rumah untuk mengganti atau menukar rumah yang disewanya tersebut dengan rumah miliknya yang berada di Gunung Sari atau Kebraon, Bahkan terdakwa pernah melihatkan rumah yang akan dibarterkan tersebut kepada pemilik rumah kontraknya itu.

Namun seiring dengan habisnya masa sewa rumah yg digunakan untuk gereja itu, janji terdakwa Justianus untuk membarter rumahnya tersebut tidak pernah direalisasikan hingga akhirnya Ie Mei Kim, Johan dan Yuliati selaku pemilik rumah menjual rumahnya ke Ruddy Agus Budiawan Soetiaso seharga Rp 650 juta dengan kesepakatan jual beli yang dibuat oleh notaris Sugiarto.

Setelah membeli rumah di Jl Mastrip 14 A Kedurus, Ruddy mendatangi terdakwa dengan maksud menyampaikan jual beli tersebut dan meminta agar terdakwa beserta keluarganya mengosongkan rumah yang telah dibelinya. Namun kedatangan Rudy bukan disambut ramah, terdakwa Justianus malah menuding surat-surat yang di miliki Rudy adalah palsu.

Karena tetap bersikukuh tak mau meninggalkan dan mengosongkan rumah tersebut, akhirnya Ruddy melaporkan peristiwa itu ke Polrestabes Surabaya.

Terpisah, menurut Drs Haryanto SH selaku penasehat hukum dari pelapor megakui, sebelum dilaporkan oleh kliennya, pihaknya mengaku sudah menempuh jalur kekeluargaan, Namun hal itu tetap tak digubris oleh terdakwa."Kita sudah meminta secara baik-baik bahkan disaksikan oleh tokoh kampung untuk menawarkan uang tali asih untuk ongkos pindah dari rumah itu."Ungkap pengacara berkantor di kota apel itu.

Akibatnya, Saat ini oleh JPU Hery Pranoto, terdakwa Justianus didakwa dengan pasal berlapis yakni melanggar pasal 36 ayat (4) jo 12 ayat (1) UU No 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman dengan ancaman hukuman 2 tahun penjara serta melanggar pasal 167 KUHP dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara

Selasa, 20 Maret 2012

Paus Kristen Ortodoks Koptik Mesir Wafat

paus ortodoks.jpg
Paus Kristen Ortodoks Koptik Mesir, Shenouda III yang oleh warga setempat menyapanya, Baba Shenouda, wafat pada Sabtu (17/3) dalam usia 89 tahun. Sejak berita wafatnya sang Paus ratusan ribu orang berdesakan untuk melayat jenazah sang Paus Kristen Ortodoks Koptik Mesir. Diperkirakan sedikitnya enam orang dan puluhan orang cedera. ”Hingga hari ketiga melayat, tercatat enam orang meninggal dan lebih 50 orang cedera,” kata pihak keamanan Gereja Koptik di Distrik Abbasea, Kairo Timur, Selasa.
Paus Gereja Koptik itu sedianya dimakamkan pada Senin, namun ditunda pada Selasa (20/3) atas permintaan umat Koptik di luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat untuk memberi kesempatan mereka melayat jenazah tokoh kharismatik tersebut.
Ketua Dewan Tertinggi Militer Mesir yang berkuasa, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi manyatakan berkabung nasional atas wafatnya Baba Senouda. Dan warga Koptik Mesir diberi libur kerja selama tiga hari untuk mengantarkan pemimpin panutan mereka di tempat peristirahatan terakhir.
Sementara itu, Perdana Menteri Mesir Kamal Ganzouri turut berbelasungkawa atas wafatnya Baba Shenuda dan menempatkannya sebagai tokoh nasional dan simbol nasionalisme Mesir yang disegani oleh seluruh rakyat Mesir. Baba Shenouda yang memimpin Gereja Koptik sejak 1971 tersebut lahir di Desa Salam, Provinsi Asiut, pada 3 Agustus 1923. Sebelum aktif di Gereja, mendiang pernah meniti karir di militer dengan pangkat perwira menengah.
Perdana Menteri Mesir Kamal el-Ganzouri turut berbelasungkawa atas wafatnya Shenuda III, dengan menyebut sang Paus sebagai tokoh nasional dan simbol nasionalisme Mesir, yang dihormati oleh seluruh rakyat Mesir, kata kantor berita MENA. Organisasi Persaudaraan Muslim, kandidat presiden Amir Moussa dan Ketua Dewan Mufti Mesir Ali Gomaa juga turut berkabung atas meninggalnya Paus Shenuda III itu.
Beberapa sumber di gereja menyebutkan kondisi kesehatan Paus semakin menurun sejak Sabtu pagi, setelah mengalami serangan jantung yang cukup parah. Tim medis kepausan mencoba memulihkan kondisi pemimpin umat Koptik itu namun kemudian beliau wafat. Gereja Koptik Ortodok mengumumkan masa berkabung nasional menyusul kematian Paus itu, sementara upacara pembacaan doa akan digelar pada Selasa di markas kepausan yang terletak di Distrik Abbassiya di Kairo.
Pelaku Penembakan Gereja di Indramayu Dijerat Pasal Terorisme
 
Bandung - Kepolisian masih memeriksa dua orang pelaku penembakan bangunan Gereja Kristen Indonesia Indramayu. Pemeriksaan keduanya dilakukan di Mapolresta Indramayu yang dilakukan tim penyidik gabungan kepolisian setempat dan polisi Jawa Barat. Sampai saat ini polisi belum mengetahui asal kelompok dan tujuan penembakan yang dilakukan kedua tersangka. Kepala Polisi Jawa Barat Putut Eko Bayuseno mengatakan, motif penembakan itu diindikasikan sentimentasi terhadap suatu ajaran agama atau kelompok.

"Masih dalam pemeriksaan terus ini sama Polsek Indramayu dan gabungan dengan Polda Jawa Barat. (Sudah ada indikasi dari kelompok mana ? ) Belum. (Indikasi teroris? ) Nanti juga kita arahkan kesana untuk pasalnya, pasal yang kaitannya dengan teroris gitu. (Kapolres Indramayu sendiri merujuk ada persoalan sentimen agama?) Ya mungkin itu hasil sementara pemerikasaan yang dilakukan oleh Polres Indramayu seperti itu,”

Sebelumnya Kepala Polisi Indramayu Golkar Pangarso mengatakan dua orang tersangka penembakan Gereja Kristen Indonesia dijerat Undang-Undang Terorisme dan menjalani pemeriksaan selama satu pekan tanpa diperbolehkan pulang. Kepolisian Indramayu menangkap dua pelaku terduga penembakan Gereja Kristen Indonesia Indramayu-Jawa Barat empat jam usai melakukan aksinya. Penangkapan laki-laki berusia 30 tahun berinisial "H" dan "R" tersebut dilakukan polisi di depan SMK PGRI Indramayu. Pelaku berinisial “H” merupakan warga jalan Gatot Subroto, Bandung.(MWP)

Rabu, 07 Maret 2012

Semarang Tuan Rumah Dialog Internasional Lintas Agama
Semarang (ANTARA News) - Kota Semarang akan menjadi tuan rumah Dialog Lintas Agama Ke-6 tingkat internasional selama empat hari mulai tanggal 11 Maret hingga 15 Maret 2012.

"Ini salah satu hal yang luar biasa bagi Kota Semarang karena dipercaya untuk tempat acara tingkat internasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Nurjanah di Semarang, Minggu.

Kota Semarang sangat bersyukur dapat dipercaya kembali menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan acara tingkat internasional yang diikuti peserta dari sekitar 15 negara.

Dialog Lintas Agama tahun ini mengangkat tema "Memperkuat Kolaborasi Komunitas dalam Menciptakan Perdamaian dan Keamanan Dunia".

"Para peserta dialog, akan menginap di Hotel Grand Candi dan ada beberapa kunjungan ke tempat-tempat wisata religi," katanya.

Nurjanah mengakui bahwa Kota Semarang terdapat sejumlah tempat wisata religi dan masyarakatnya dapat hidup berdampingan antaragama dengan baik.

Berdasarkan jadwal yang sudah ada, para peserta akan tiba di Kota Semarang pada Minggu (11/3) dan pembukaan acara dilaksanakan Senin (12/3) di Gedung Gradika Bhakti Praja Jateng Jalan Pahlawan, Semarang.

Sebelum acara inti berupa rapat pleno sesi pertama dengan tema "Membangun Komunitas Bersama: Penguatan Masyarakat Sipil dalam Membangun Perdamaian dan Pencegahan Konflik Antaragama dalam Aksi", akan diawali dengan kunjungan ke Kantor Uskup Agung Semarang.

Senin siang akan dilanjutkan rapat pleno dengan tema "Peran Pendidikan dalam Mempromosikan Perdamaian dan Keamanan".

Selasa (13/3) seluruh delegasi berangkat ke Masjid Agung Jawa Tengah untuk kembali melanjutkan dialog sekaligus untuk kunjungan di MAJT dan Museum Sejarah Islam serta sore harinya kunjungan ke Pagoda Avalokitesvara di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang.

Pada Rabu (14/3), selama satu hari penuh para delegasi akan melakukan kunjungan wisata ke tempat wisata religi seperti Sam Poo Kong, Gereja Katedral, Gereja Blenduk, dan Masjid Menara Kudus.

Acara penutupan dilakukan pada hari terakhir, Kamis (15/3).