Selasa, 31 Juli 2012

DIMANA PERBEDAAN ISLAM DAN KRISTEN?


Islam-and-Christianity.jpg
Apakah Tuhan orang Kristen dan Islam berbeda? Karena sering kita mendengarkan begitu.  Padahal mereka percaya pada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi ini.  Sebenarnya kesalahan ini dari mana? TRITUNGGAL yang diyakini orang Kristen, itu membingungkan mereka, tapi bukan berarti mereka tidak percaya pada Allah yang telah menciptakan mereka.  Mengenai Nabi Muhamad yang adalah nabi yang diikuti ajarannya, apakah karena itu terjadi perbedaan keyakinan yang lebih mendalam?  Bagaimana kita membangun persamaan akan keyakinan pada Allah, supaya merekapun bisa memahami TRITUNGGAl itu?  Tak dapat disangkal bahwa perbedaan agama seringkali menjadi sumber konflik berkelanjutan.  Padahal, jika kita mau jujur terhadap diri, dan keyakinan yang kita pahami, tak ada agama yang mengajarkan konflik.  Jikapun ada ruang, pada umumnya itu ada dalam konteks pembelaan diri.  Untuk soal Islam dan Kristen, mari kita urai satu-persatu.

1. Jika pertanyaannya menyangkut apakah agama Islam dan Kristen berbeda, maka jawaban sudah jelas, berbeda.  Namanya sudah menunjukkan perbedaannya.  Di Indonesia saja kita mengenal lebih dari satu agama dengan masing-masing pengikutnya.  Semua agama memiliki keunikannya, dan menjadi iman pengikutnya.  Dalam dialog antar umat beragama, kita mencari persamaan yang mungkin disinergikan dalam rangka hidup bersama dalam kedamaian.  Namun soal keunikan dalam keberimanan, tak mungkin disamakan.  Itu sebab diperlukan kedewasaan umat  dalam hidup diperbedaan, untuk mencapai kebersamaan.

2. Namun jika pertanyaanya menyangkut isu teologis, seperti soal Tuhannya sama atau beda, perlu pemahaman yang jernih.  Mari kita lihat agama Kristen dulu.  Ada dua bagian besar di sana yaitu, Katolik dan Protestan.  Keduanya ber Tuhan yang sama, namun ada perbedaan dalam memahami Tuhan yang sama.  Ini kita sebut sebagai sudut pandang teologis.  Namun lebih lanjut, di kalangan Protestan sendiri terdapat perbedaan pandang, tergantung dari denominasinya.  Jadi kekayaan pandang yang ada sangat variable.  Perlu pengkajian mendalam.

3. Sebuah contoh perbedaan yang tajam di antara Kristen Protestan Injili dan Liberal.  Bagi umat Kristen injili, Yesus Kristus adalah Tuhan yang juga manusia (Inkarnasi).  Sementara bagi yang Liberal, Yesus Kristus bukan Tuhan, Dia murni manusia biasa dengan moral yang sangat tinggi. Bukankah ini perbedaan yang bertolak belakang?  Tapi inilah kenyataan perbedaan teologis yang terjadi di lingkungan Protestan sendiri.  Bisa dibayangkan dengan agama-agama lainnya.

4. Sekarang kita mulai memperhatikan Kristen dengan Yahudi. Bagi orang Kristen percaya kepada Allah Abraham, Ishak, Yakub. Allah yang dipercaya, sama dengan Allah agama Yahudi. Yahudi percaya Allah yang sama, bahkan Alkitab PL nya sama, hanya susunan urutannya yang berbeda.   Tetapi, ketika kita berbicara tentang Yesus Kristus adalah Tuhan, maka dengan segera akan menjadi sangat berbeda dengan Yahudi.  Dengan tegas mereka akan menolaknya, bukan hanya Yesus adalah Tuhan, termasuk Alkitab PB.  Jadi, jika ditanya apakah Allah Yahudi dan Kristen sama?  Jawabannya jelas sama.  Tetapi kenapa mereka tidak menerima Yesus Kristus adalah Tuhan, lagi-lagi perbedaan pandang teologis dan juga historis.  Dan, juga perlu diingat, Yahudi konflik dengan Kristen, dan cukup tajam, hingga penangkapan dan pembunuhan para rasul.  Ini adalah sebuah kenyataan dalam realita beragama.  Ini membuat kita tak serta merta bisa menjawab dengan mudah.  Harus diperhatikan latar belakang pertanyaan dan aspek lainnya.

5. Sekarang soal Allah Islam dan Kristen, apakah Allahnya sama. Bagi Islam, Allah adalah yang satu-satunya, yang menciptakan dan mengatur alam semesta (Tauhid rububiyah). Juga satu-satunya Allah yang harus disembah (Tauhid ubudiyah).  Dan, Allah yang dipercaya umat Islam adalah Allah Ibrahim (Abraham).  Allah yang juga disembah oleh Yahudi dan Kristen.  Jika ditanya sama, maka secara sederhana jawabannya adalah sama.  Sama-sama percaya kepada Allahnya Abraham.  Abraham ada jauh sebelum Yahudi menjadi sebuah sistim agama (era Musa), begitu juga Kristen, dan Islam yang lahir kemudian.          
 
6. Jika ditanya kenapa dalam kesehariannya berbeda, lagi-lagi ini soal tafsir teologis kepada Allah yang satu itu (Allah Abraham).  Kristen tak hanya beda dengan Islam, tetapi juga dengan Yahudi.  Ingat, perbedaan ini tidak hanya meliputi wilayah agama Yahudi, Kristen, Islam, melainkan di internal Kristen, juga ada perbedaan yang tajam.
 
7. Di sinilah dituntut ketajaman berpikir seorang Kristen, sehingga tidak asbun.  Sekaligus ini menjadi proyek besar yang harus digarap demi puji hormat nama Tuhan.   Ini yang kita sebut sebagai apologetika, yang harus santun, komprehensip, dan mencerdaskan. 
 
8. Berbicara soal kesalahannya di mana, rasanya cukup jelas, yaitu pada tafsir teologis.  Dan ini akan terus bergerak, bisa mendekat atau sebaliknya semakin menjauh.  Sangat tergantung pada kedewasaan dan sikap apriori yang harus dikikis.
 
9. Untuk soal Nabi Muhhamad SAW, jangan lupa beliau adalah pendiri agama Islam.  Dan, Islam menerima juga kitab Taurat, Zabur, dan Injil. Soal adanya perbedaan, lagi-lagi soal tafsir. Jangankan antara Islam dan Kristen.  Dikalangan Islam juga sama, ada beberapa tafsir.  Minimal ada Islam Sunni, dan Shiah.  Belum lagi yang lain seperti Islam Liberal, Ahmadiyah, Bahai, Druz, dan yang lainnya, yang oleh Islam mayoritas disebut bukan Islam.

10. Soal Tritunggal, jangankan dengan Islam, di lingkungan Kristen sendiri ada banyak tafsir soal ini.  Baik yang menerima, tapi berbeda cara memahami.  Termasuk ada juga yang menolak seperti Saksi Yehova, juga Liberal.

Pertanyaan seperti ini memerlukan kajian lebih mendalam, topik pertopik, baik teologis maupun historis. Dan itu tak mungkin bisa di ruang sempit rubrik ini.  Namun, jawaban di atas paling tidak sudah memberikan gambaran garis besar menyangkut apa ditanyakan orang selama ini .  Bagi Islam Tritunggal tidak bisa diterima, karena dianggap kesalahpahaman men-Tuhan-kan Isa Almasih (Yesus Kristus).  Sementara dalam teologi Kristen, Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadi manusia.  Sebuah prasuposisi yang sangat berbeda bukan?  Ini yang terjadi, dan harus dipahami dengan jeli.  Perlu waktu berdiskusi dengan jernih, bukan konflik.  Membersihkan sikap praduga yang salah, membangun wawasan yang luas, dan berdiskusi  dengan damai dan cerdas. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.