Selasa, 23 April 2013

RAMALAN2013


Ramalan Tahun 2013.jpg
Tahun 2013 ada begitu banyak ramalan, praduga , bahkan “nubuat” berseliweran, baik di dunia maya pun di media cetak dan elektronik.  Apakah tahun 2013 akan semakin buruk, seperti layaknya situasi kedatangan Tuhan yang akan membinasakan dunia dengan setiap kejahatannya? Atau justru sebaliknya, penuh berkat dan segala macam kelimpahannya.
Bagaimana Alkitab bicara tentang hal ini, mengingat usia bumi yang didiami manusia sekarang ini sudah begitu renta.
 
Isu soal akhir jaman kali ini memang luar biasa. Ketika Reformata akan naik cetak, Jumat 21 Desember 2012, diisukan sebagai hari kiamat. Hebatnya, banyak TV yang memberitakan rumor ini, termasuk di berbagai belahan bumi lainnya. Di Cina, ada yang membuat bola besar, yang disebut kapsul penyelamat, dan di dindingnya dituliskan nama bahtera Nuh. Sementara di Eropa Timur, ada daerah pegunungan yang dijadikan tempat berkumpul untuk melewati Jumat. Ada juga yang memperkenalkan bunker penyelamat. Di Amerika Latin, Meksiko, Guatemala, beberapa kuil kuno, jadi daerah yang didatangi. Aneh, tapi nyata, reaksi manusia datang dari berbagai latar belakang agama. Lembaga resmi agama direpotkan, karena harus meluruskan rumor yang beredar. Sementara di Cina, pemerintah menangkap sekelompok penganut  agama yang menyebarkan rumor kiamat. Inilah rumor kiamat terkini yang mendunia. Disini, tentu saja tak ada yang berminat membicarakan masa depan. 

Tapi kita sepakat, ini jelas rumor, yang dihubungkan dengan ramalan suku Maya soal penanggalan mereka. Padahal, suku Maya sendiri tidak mengenal konsep kiamat. Namun Hollywood berhasil membangun emosi masa lewat berbagai filmnya. Seperti Indepence Day, Armagedoan, dan yang teranyar 2012. Soal kiamat, dengan amat sangat jelas Alkitab berkata:  Tidak ada seorangpun yang tahu (Matius 24:36). Jadi, soal rumor kiamat yang menggila ini, kita pinggirkan dulu. Disini berbagai kepentingan tumpang tindih, antara agama, industri, dan sensasi media. Bagaimanapun juga, soal masa depan, jauh lebih menarik untuk didiskusikan. Realistis, kontekstual dan bertanggung jawab.

Apakah tahun 2013 akan lebih baik? Jawabannya pasti sangat beraneka. Tergantung siapa yang berbicara. Kaum optimistik akan berkata: Pasti lebih baik. Sementara pesimistik berkata: Buruk, atau malah buruk sekali. Pelaku ekonomi bisa jadi gelisah. Sementara pemerintah dengan jargon politiknya berkata: Harapan kita besar untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Disisi lain, oposisi, berkata: Payah! Masa depan yang mengerikan! Bagaimana seharusnya memandang masa depan? Mari kita selusuri berdasarkan fakta.
Penduduk bumi, jelas akan terus bertambah. PBB memprediksi penduduk bumi yang di tahun 2000 berjumlah 6,7M, akan menjadi 8,7M di tahun 2050, dan 10,7M di tahun 2100. Perhitungan yang cukup konservatif. Dengan fakta ini, sangat mudah untuk melihat persoalan yang ada di depan mata. Penduduk bumi memerlukan tempat tinggal, dimana? Tanah akan semakin sempit. Maka hutan pasti akan berkurang, berubah jadi tempat tinggal. Demikian juga laut,  direklamasi untuk menambah daratan. Akibatnya? Jelas sekali, panas bumi akan terus meninggi, dan struktur bumi terpengaruh. Ekosistim kacau. Belum lagi akibat langsung maupun tidak, dari pertambangan yang menusuk perut bumi, atau perkebunan yang rakus menghisap air. Di era ini, manusia akan mengalami kesulitan air bersih, juga kesulitan pangan. Akan ada teknologi tinggi yang ditemukan, itu bisa diprediksi. Namun, tidak akan pernah bisa memenuhi naiknya kebutuhan riil manusia. Inilah gambaran masa depan dunia yang semakin renta.

Soal moral. Alkitab berkata tentang merosotnya moral secara drastis (2 Timotius 3:1-6). Situasi kehidupan akan sangat mempengaruhi pola hidup manusia. Di kebutuhan memiliki, sementara persediaan menipis, pasti akan terjadi perebutan hebat, yang berujung pada perang. Gambaran 2 Timotius 3, sangat mengena. Di situasi ini akan membanjir nubuat, karena semakin tingginya tekanan hidup. Manusia butuh janji, harapan, sekalipun sejatinya itu janji kosong. Disini agama akan jadi perdukunan. Sekarang sudah, dan akan semakin hebat. Lihat saja, banyak pendeta berperan bagaikan dukun, peramal, dengan balutan yang disebut karunia (band; Matius 7:21-23). Ini juga ada di berbagai agama lainnya. Degradasi moral juga menyuburkan keluarga yang terpecah dan berantakan.

Nah, soal dunia kerja, pasti akan menjadi sangat sesak. Jumlah manusia bertambah, teknologi meninggi. Siapa yang terpakai? Banyak tenaga kerja akan tersingkir, karena kebutuhan akan diisi oleh komputer, robot. Cukup satu orang pintar untuk mengelola sebuah pabrik yang komputeris, dan dengan bantuan robot. Pengangguran jelas terus naik, dan bisa dipastikan, kejahatan akan mengikuti. Dan yang jadi penjahat, adalah orang yang berpendidikan tinggi. Perekonomian semakin berat bagi banyak orang, namun disisi lain sekelompok kecil orang akan muncul sebagai penguasa yang adidaya. Ini realita umum masa depan manusia.
Lalu bagaimana dengan tahun 2013? Dalam perjalanan tahun, pasang surut mewarnai seluruh negeri di muka bumi ini. Tak ada negeri yang kebal resesi. Semua sudah mengalami. Bahkan saat ini, Eropa, Amerika, Jepang, terseok-seok memperbaiki diri. Pasti dampaknya akan besar ke Indonesia, jika mereka tak segera pulih. Ini pengaruh global. Sementara di konteks Indonesia, kita akan menghadapi Pemilu tahun 2014. Maka dapat dipastikan, partai politik akan sibuk dengan urusan diri sendiri. Semua akan cari muka kepada konstituen. Saling sikut, menjatuhkan antar partai, juga konfrontatif eksekutif dan legislatif. Belum lagi bayang-bayang koruptor yang muncul bagai drakula menghisap darah ekonomi Indonesia, yang adalah darah rakyat.

Berdasarkan fakta-fakta yang ada, baik internal dan eksternal, tahun 2013 akan terasa berat. Namun bicara pemeliharaan Tuhan, kita percaya, yang terbaik pasti Tuhan berikan. Hanya saja, jangan sempit memahami arti yang terbaik, karena itu bisa dalam berbagai bentuk. Untung atau rugi, sehat atau sakit, kaya atau miskin, semua bisa jadi sama baiknya, dalam membentuk seseorang. Masa depan selalu ada (Amsal 23:18). Tapi ingat sekali lagi, duri dalam tubuh Paulus ternyata masa depan yang menjanjikan (2 Korintus 12:7). Jadi, yang jadi persoalan, adalah memahami nilai masa depan yang dimaksud baik. Tuhan berjanji akan memelihara mereka yang mencari kerajaan dan kebenaran-Nya (Matius 6:33).
Akhirnya, masa depan adalah soal hidup kita dimasa kini. Kepada siapa kita percaya, dan bagaimana perilaku kita. Apakah iman kita bisa dilihat orang dalam keseharian, sebagai surat yang terbuka?
Selamat menjalani masa kini dengan baik dan benar, dan gapailah masa depan yang semakin baik, seturut dengan kemurahan Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.