Menikah Dihadapan Pendeta Virtual
Era teknologi yang kian canggih sekarang ini memutus batasan antara
yang Profan dan Sacred, antara yang dianggap duniawi dan dianggap
kudus. Bagaimana tidak, symbol-symbol keagamaan seperti Alkitab dan
perangkat keagamaan lain yang dulu dianggap sesuatu yang kudus dan tidak
boleh digantikan kini sudah didigatilisasi mengurangi kesakralannya.
Tak hanya Alkitab, pendeta pun kini telah
digitalisasi. Enggan meninggalkan peran komputer yang telah menjadi
bagian penting hidupnya, Miguel Hanson, seorang praktisi komputer ini
membuat program pendeta virtual untuk memberkati mereka.
Miguel Hanson dan Diana Wesley pertama kali bertemu melalui jejaring sosial Sweet Geeks. Setelah sekian lama saling kenal dan merasa ada kecocokan, keduanya kemudian memutuskan menikah. Tidak ingin meninggalkan peran komputer yang telah mempertemukan keduanya Hanson memanfaatkan komputer untuk menggantikan fungsi penghulu atau pendeta untuk memberkati pernikahan mereka.
Hanson yang bekerja sebagai konsultan teknologi informasi dan guru komputer ini membuat program pendeta virtual yang diberi nama Reverend Bit. Melalui monitor berukuran 30 inci pada Sabtu, 30 Juli 2011 lalu Bit menggantikan tugas pendeta memimpin upacara pernikahan. Dimulai dengan menceritakan sejarah singkat awal mula pertemuan pengantin itu hingga keduanya mengikat janji. Prosesi pernikahan aneh itu dihadiri sekitar 30 tamu.
Tentu
saja pemerintah Amerika menolak mengakui secara sah pernikahan
keduanya. Alhasil, kedua mempelai asal Houston, Texas ini harus
meresmikan pernikahannya dan mengucapkan sumpah kembali di depan Pendeta
yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.