Rabu, 12 Juni 2013

Menikah Dihadapan Pendeta Virtual


Miguel Hanson dan Diana Wesley.jpg


Era teknologi yang kian canggih sekarang ini memutus batasan antara yang Profan dan Sacred, antara yang dianggap duniawi dan dianggap kudus.  Bagaimana tidak, symbol-symbol keagamaan seperti Alkitab dan perangkat keagamaan lain yang dulu dianggap sesuatu yang kudus dan tidak boleh digantikan kini sudah didigatilisasi mengurangi kesakralannya.
 
Tak hanya Alkitab, pendeta pun kini telah digitalisasi.  Enggan meninggalkan peran komputer yang telah menjadi bagian penting hidupnya, Miguel Hanson, seorang praktisi komputer ini membuat program pendeta virtual untuk memberkati mereka.  

Miguel Hanson dan Diana Wesley  pertama kali bertemu melalui jejaring sosial Sweet Geeks. Setelah sekian lama saling kenal dan merasa ada kecocokan, keduanya kemudian memutuskan menikah.   Tidak ingin meninggalkan peran komputer yang telah mempertemukan keduanya Hanson memanfaatkan komputer untuk menggantikan fungsi penghulu atau pendeta untuk memberkati pernikahan mereka.

Hanson yang bekerja sebagai konsultan teknologi informasi dan guru komputer ini membuat program pendeta virtual yang diberi nama Reverend Bit. Melalui monitor berukuran 30 inci pada Sabtu, 30 Juli 2011 lalu Bit menggantikan tugas pendeta memimpin upacara pernikahan. Dimulai dengan menceritakan sejarah singkat awal mula pertemuan pengantin itu hingga keduanya mengikat janji.  Prosesi pernikahan aneh itu dihadiri sekitar 30 tamu.

Tentu saja pemerintah Amerika menolak mengakui secara sah  pernikahan keduanya.  Alhasil, kedua mempelai asal Houston, Texas ini harus meresmikan pernikahannya dan mengucapkan sumpah kembali di depan Pendeta yang nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.