Rabu, 08 Mei 2013

Kebangkitan Dan Kenaikan Yesus Memang Sulit Diterima Akal


poster-jesus-resurrection-16.jpg
KENAIKKAN  Tuhan Yesus ke surga, sebagai puncak drama penebusan di kayu salib, kemenangan atas dosa dan maut dengan kebangkitan-Nya, yang ditutup dengan mukjizat terakhir yang dilakukan-Nya selama di bumi, yaitu Ia menunjukkan kepenuhan tubuh kebangkitan, ia tidak lagi terikat dimensi ruang dan waktu yang alami, dan Ia pergi kembali kepada Bapa di surga dari mana Ia bersama Bapa dan Roh Kudus akan membimbing umat-Nya sampai kesudahan alam, sampai hari penghakiman kelak. Pemikiran sederhana kita membayangkan bahwa Yesus itu naik ke surga ibarat melayang tinggi seperti balon udara, dan melayang-layang di antara galaksi. Pemikiran ini ibarat pemikiran anak kecil yang baru masuk sekolah taman-kanak-kanak (TK) yang baru terbuka pemikirannya bahwa dunia pendidikan itu sebatas ruang kelas di mana ia pertama kali memasuki dunia pen-didikan yang lebih luas dari rumahnya, padahal anak-anak TK masa kini melihat dunia tidak lagi sebatas itu, anak-anak SD sekarang sudah mengenal dunia tidak sekadar apa yang mereka lihat di buku-buku teks melainkan juga di dunia maya, dunia yang tidak ter-bayangkan sebelumnya kecuali kalau kita sudah memasukinya secara riil.    Demikianlah kita melihat kenaikan Tuhan Yesus yang sulit untuk dimengerti akal manusia sebab di samping pengertian dan pengakuan kognitif seperti penger-tian orang mengenai hukum gravitasi sebelum Newton mengemukakan gagasan-nya, diperlukan pengertian intuitif yang lebih luas yang diterima dengan iman. Gejala apakah yang kita ketahui dari Alkitab tentang Kenaikan Yesus ke surga?

Kebangkitan dan Kenaikan Ke Surga adalah dua hal sepaket yang menunjukkan kemenangan Tuhan Yesus Kristus mengatasi alam tiga dimensi yang terbatas menuju alam empat dimensi yang tidak terbatas, demikian juga kemenangan atas alam maut dan dosa menuju alam hidup dan kebenarannya (1Kor.15). Kebangkitan Yesus bukan saja terlihat oleh para murid Yesus yang dua belas itu tetapi oleh lebih dari 500 orang sekaligus (1Kor.15)! Kenaikan Yesus ke surga menjadi dasar penulisan kitab Kisah Rasul yang menandai era berdirinya gereja Kristen, dan menggenapkan kenyataan bahwa Allah Bapa di surga telah memeteraikan Anak-Nya Yesus sebagai Tuhan dan Kristus (Kis.2:21-36) yang menjadi kesaksian di Yudea, Samaria, sampai ke Ujung Bumi (Kis.1:8).

Di kalangan astronomi, sekarang berkembang pengertian yang lebih luas bahwa alam semesta ini bukan bersifat linear maupun tiga dimensional saja, karena makin manusia membuka diri terhadap alam realita, mereka makin dihadapkan pada kemungkinan yang tidak terelakkan bahwa ada alam paralel yang keberadaannya bertumpang-tindih dengan alam tiga dimensi yang kasat mata ini, namun memiliki dimensi ruang dan waktu yang berbeda dengan dimensi ruang dan waktu tiga dimensi yang kita kenal selama ini. Banyak gejala alam menunjukkan bahwa keberadaan alam maya di luar alam nyata, atau alam baqa di luar alam fana tidak terpungkiri sekalipun manusia belum mampu menguaknya secara keterbatasan rasional yang dimiliki manusia sejauh ini.

Tidak terikat ruang dan waktu
Beberapa lokasi seperti Segitiga Bermuda menunjukkan adanya pertemuan antara dimensi yang tiga itu dengan dimensi maya, dan banyak kejadian di bumi menujukkan adanya fenomena yang tidak terikat oleh ruang dan waktu tiga dimensi yang kita kenal. Buku-buku pa-ranormal menunjukkan banyaknya kenyataan tentang terobosan dunia maya/baqa ke dunia nyata/fana. Menolak kenyataan itu sebagai tidak mungkin karena tidak mematuhi hukum alam yang kita kenal sekarang hanya menunjukkan sikap keterbelakangan yang tidak membuka diri terhadap kemajuan dengan segala kemungkinan baru yang terbuka di depan kita. Hukum-hukum alam yang kita kenal sekarang kelihatannya baru mencakup sebagian fenomena alam (yang tiga dimensional) dan masih banyak hukum alam (yang multidimensional) kita nantikan kehadiran-Nya.

Kebangkitan dan Kenaikan Yesus memang masih sulit diterima akal budi orang modern, namun kalau manusia modern sudah bisa menerima hubungan nir-kabel komputernya ke seluruh dunia mengapa kita tidak membuka kemungkinan hubungan dir-kabel dalam doa ke surga dan alam multidimensi? Yesus telah berada dalam dunia surgawi yang siap akan datang kembali ke bumi untuk menghakimi dunia, karena itu tidak ada hal lain yang bisa kita kerjakan selain menantikan kedatangan-Nya kembali ke dunia tiga dimensi untuk kedua kalinya yang siap menyelamatkan orang percaya dan menghakimi orang yang tidak percaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.